JAKARTA, KOMPAS.com - Prediksi adanya gejolak akibat kebijakan pemotongan anggaran di kementerian dan lembaga negara, tidak terbukti.
Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo, dalam pembukaan Infrastructure Week 2016 di JCC, Jakarta Pusat, Rabu (9/11/2016).
Jokowi menyebutkan, pada 2015 lalu, ia memerintahkan pemotongan anggaran berupa perjalanan dinas dan rapat-rapat di seluruh kementerian dan lembaga yang dinilai tidak efisien.
"Banyak anggaran yang dipotong karena sudah tidak masuk akal. Perjalanan dinas dari Rp 43 triliun kami potong jadi Rp 24 triliun," ujar Jokowi.
"Separuh kami potong. Nyatanya enggak ada apa-apa. Mau dipotong juga enggak ada apa-apa. Yang rapat masih rapat, dan yang pergi juga masih pergi," lanjut dia.
Menurut Jokowi, pemotongan anggaran tersebut sama sekali tidak berpengaruh terhadap kerja birokrasi.
Ia menilai, kerja justru semakin efisien.
Uang hasil efisiensi itu kemudian dialihkan ke proyek-proyek infrastruktur. Misalnya jalan tol, pelabuhan, bandar udara, pembangkit listrik dan sebagainya.
Rata-rata, proyek itu rampung pada 2018 atau 2019.
"Jadi ini hanya soal keberanian saja," ujar Jokowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.