JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifudin berharap nilai-nilai religius menjadi dasar utama dalam kehidupan bernegara.
Hal itu dikatakan Lukman saat menyampaikan sambutan pada Musyawarah Nasional kedelapan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (8/11/2016).
"Ada upaya mengganti tonggak dasar berbangsa dan bernegara dengan konsep lain, itu menurut saya kita harus berpikir ulang berkali-kali. Apa yang sudah kita hasilkan sudah luar biasa," kata Lukman.
Menurut Lukman, dalam aspek kenegaraan, Indonesia sudah didasari nilai-nilai religius yang universal. Hal itu terlihat dalam kandungan Pancasila.
Lukman mengatakan, Pancasila sebagai dasar negara juga didasari oleh nilai-nilai keagamaan.
"Semua agama bicara ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi kerakyatan, dan itu semua mengarah pada keadilan soisial," kata Lukman.
Ia menambahkan, nilai-nilai keagamaan juga terkandung dalam konstitusi Indonesia.
Di beberapa pasal, kata Lukman, terkandung spirit keagamaan, di antaranya pada pasal 9.
Pasal tersebut menyatakan, Presiden dan Wakil Presiden memulai masa baktinya dengan mengucapkan sumpah kepada Tuhan.
Selain itu, lanjut dia, spirit keagamaan juga terdapat pada pasal 31 yang menyebutkan bahwa pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi harus menjunjung tinggi nilai agama.
Oleh karena itu, Lukman berharap relasi agama dan negara di Indonesia bisa terus berjalan dengan baik.
"Indonesia memiliki sejarah panjang dalam menata dan mememlihara relasi agama dan negara. Keduanya diupayakan sedimikian rupa sehingga kita dikenal sebagai bangsa relijius namun tetap bisa kita rawat kemajemukan dengan baik," papar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.