Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat: Berbahaya jika Jokowi Tak Klarifikasi Siapa Aktor Politik yang Dimaksud

Kompas.com - 07/11/2016, 13:42 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Syarief Hasan meminta Presiden Joko Widodo mengungkapkan siapa aktor politik yang dimaksudkannya berada di balik kericuhan aksi unjuk rasa pada 4 November 2016.

Informasi setengah-setengah yang diberikan Presiden, menurut dia, malah membuat banyak masyarakat dan tokoh politik bertanya-tanya.

"Sebaiknya disebutkan saja, siapa tokohnya yang dimaksud, lalu diproses hukum. karena ini berbahaya kalau tidak diklarifikasi," kata Syarief di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (7/11/2016).

(baca: Ani Yudhoyono: Tuduhan SBY Danai Demo 4 November Fitnah yang Keji)

KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Syarief Hasan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (13/9/2016)
Pertama, kata dia, hal tersebut bisa menimbulkan kecurigaan di antara tokoh politik partai dan berpotensi merusak persatuan.

Jika aktor politik yang nantinya diungkapkan tersebut ternyata tak menerima, maka ia bisa mengajukan ke pengadilan.

Kedua, lanjut Syarief, jika di pengadilan tokoh yang dimaksud tak terbukti menggerakan kerusuhan 4 November, maka Presiden bisa dikatakan melakukan pencemaran nama baik dan harus menerima konsekuensi.

"Dan kalau itu terjadi bisa masuk di pasal impeachment," sambungnya.

 

(Baca: Fadli Zon: Tudingan Jokowi soal Aktor Politik Mirip Gaya Orba)

Sementara itu, Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Nasir Djamil juga mendorong Presiden mengungkap aktor politik yang dimaksud.

Ia meyakini, informasi yang didapatkan Jokowi valid karena dipasok informasi dari intelijen atau unit-unit kerja lainnya yang terpercaya.

"Kalau beliau gentleman, sampaikanlah siapa aktor politik di belakang itu. Dikhawatirkan (kalau tidak), menimbulkan kegaduhan baru," tutur Nasir.

Jika ternyata yang disampaikan Presiden tidak valid, maka bawahan-bawahannya lah yang menjerumuskan Presiden.

"Sampaikan saja kalau memang keterlibatan itu benar. Kalau menyampaikan (hanya) aktor politik berarti kan ragu," kata dia.

 

(Baca: Kata Ahok soal Aktor Politik Tunggangi Aksi 4 November)

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Dibantu Tony Blair Institute, Indonesia Percepat Transformasi Layanan Digital Pemerintah

Dibantu Tony Blair Institute, Indonesia Percepat Transformasi Layanan Digital Pemerintah

Nasional
Senat Mahasiswa Driyarkara Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Kabulkan Sengketa Pilpres 2024

Senat Mahasiswa Driyarkara Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Kabulkan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Ditanya Progres Komunikasi dengan PKB dan PPP, Gerindra: Jos!

Ditanya Progres Komunikasi dengan PKB dan PPP, Gerindra: Jos!

Nasional
Ditanya Kemungkinan Gerindra Kembali Dukung Anies di Pilkada DKI, Gerindra: Anies Siapa?

Ditanya Kemungkinan Gerindra Kembali Dukung Anies di Pilkada DKI, Gerindra: Anies Siapa?

Nasional
Dituding Jadi Penghambat Pertemuan Megawati dengan Jokowi, Hasto: Apa Perlu Saya Bacakan Komentar Anak Ranting?

Dituding Jadi Penghambat Pertemuan Megawati dengan Jokowi, Hasto: Apa Perlu Saya Bacakan Komentar Anak Ranting?

Nasional
Survei LSI: Pemilih Anies dan Ganjar Tidak Puas dengan Penyelenggaraan Pemilu 2024

Survei LSI: Pemilih Anies dan Ganjar Tidak Puas dengan Penyelenggaraan Pemilu 2024

Nasional
Panglima TNI Minta Para Prajurit Tak Mudah Terprovokasi Berita-berita di Media Sosial

Panglima TNI Minta Para Prajurit Tak Mudah Terprovokasi Berita-berita di Media Sosial

Nasional
Anggota DPR Ihsan Yunus Irit Bicara Usai Diperiksa sebagai Saksi Kasus APD Covid-19

Anggota DPR Ihsan Yunus Irit Bicara Usai Diperiksa sebagai Saksi Kasus APD Covid-19

Nasional
Erupsi Gunung Ruang, TNI AL Kerahkan KRI Kakap-811 dan 400 Prajurit untuk Bantuan Kemanusiaan

Erupsi Gunung Ruang, TNI AL Kerahkan KRI Kakap-811 dan 400 Prajurit untuk Bantuan Kemanusiaan

Nasional
Pertemuan Prabowo dan Menlu China Berlangsung Tertutup di Kemenhan

Pertemuan Prabowo dan Menlu China Berlangsung Tertutup di Kemenhan

Nasional
Menlu Retno Telepon Menlu Hongaria Bahas soal Iran-Israel

Menlu Retno Telepon Menlu Hongaria Bahas soal Iran-Israel

Nasional
Bahlil Ungkap UEA Minat Investasi Panel Surya di IKN

Bahlil Ungkap UEA Minat Investasi Panel Surya di IKN

Nasional
Petugas 'Ad Hoc' Pilkada Akan Beda dengan Pilpres, KPU Buka Rekrutmen Lagi

Petugas "Ad Hoc" Pilkada Akan Beda dengan Pilpres, KPU Buka Rekrutmen Lagi

Nasional
Bertemu Hampir 2 Jam, Jokowi dan Tony Blair Bahas Investasi Energi di IKN

Bertemu Hampir 2 Jam, Jokowi dan Tony Blair Bahas Investasi Energi di IKN

Nasional
Firli Disebut Minta Rp 50 Miliar ke SYL, Pengacara: Fitnah!

Firli Disebut Minta Rp 50 Miliar ke SYL, Pengacara: Fitnah!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com