Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebanyak 55.689 Santri Sudah Terima Dana Program Indonesia Pintar

Kompas.com - 22/10/2016, 16:10 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama, Mohsen mengatakan bahwa sebanyak 55.689 santri sudah menerima penyaluran dana Program Indonesia Pintar (PIP).

Jumlah tersebut tercatat hingga Oktober 2016 dan akan meningkat seiring proses pencarian anggaran.

Pada tahun 2016, Kementerian Agama telah mengalokasikan anggaran PIP untuk santri pondok pesantren sebesar Rp 159,92 miliar.

Anggaran ini diperuntukan bagi 190.000 santri yang tersebar di seluruh Indonesia. “Anggaran manfaat PIP yang sudah disalurkan berjumlah Rp 42,49 miliar dan akan terus meningkat bersamaan dengan progres pencairan anggaran," kata Mohsen dalam keterangan tertulis, Sabtu (22/10/2016).

Mantan kepala kantor wilayah Kemenag Sulawesi Tengah itu menambahkan bahwa saat ini pihaknya terus memperbarui informasi penyaluran anggaran PIP untuk santri Pondok Pesantren. Sebab, sebagian anggaran berada di Kanwil Kemenag Provinsi dan Kantor Kemenag Kabupaten/Kota.

Menurut Mohsen, penerima PIP merupakan para santri yang telah memenuhi kriteria. Antara lain, penerima merupakan santri pondok pesantren, tidak sedang mengikuti pendidikan formal, dan berasal dari keluarga miskin.

“Persyaratan untuk membuktikan ketiga kriteria itu didukung dengan sejumlah data dan bukti-bukti otentik, seperti nomor Kartu Keluarga, Nomor KTP, penghasilan orang tua dan data-data keluarga lainnya serta surat keterangan miskin. Kriteria itu untuk menghindari penyalahgunaan anggaran negara,” ujar Mohsen.

Seiring dengan penyaluran PIP, Kemenag juga terus memproses pencetakan Kartu Indonesia Pintar (KIP). Sebanyak 727 KIP sudah tercetak dan secara simbolis diserahkan Sabtu (22/10/2016) kepada santri, bersamaan dengan peringatan Hari Santri dan gelaran Pekan Olah Raga dan Seni Pondok Pesantren Nasional (Pospenas) VII di Serang, Banten.

“Sebanyak 41.866 KIP diperkirakan akan selesai pada akhir Oktober 2016 untuk kemudian langsung didistribusikan ke para santri penerima,” ucap Mohsen.

Mohsen mengakui bahwa proses pencetakan KIP sedikit terlambat. Pasalnya, KIP baru bisa diterbitkan setelah diverifikasi dengan Basis Data Terpadu yang dimiliki oleh Tim TNP2K (Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan).

Selain itu, menurut Mohsen, proses pendataan juga terkendala karena santri pondok pesantren sebagian besar jauh dari tempat tinggal orang tua, bahkan hingga berbeda provinsi.

Meski demikian, Mohsen menuturkan proses pencetakan KIP terus dilakukan sehingga manfaatnya bisa disalurkan secara optimal.

Berdasarkan data EMIS (Education Management Information System) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI tahun 2015/2016, di Indonesia terdapat 28.961 pondok pesantren. Sebanyak 15.057 unit (51,99 persen) disebut pesantren salafiyah (santri hanya mengaji saja).

Sisanya, sebanyak 13.904  unit (48.01 persen), merupakan pesantren yang juga mengadakan pendidikan formal dan nonformal.

Adapun total santri pondok pesantren berjumlah 4.028.668 orang. Sebanyak 1.858.352 santri (46,13 persen) mengikuti layanan pendidikan Madrasah (MI/MTs/MA).

Sebanyak 1.343.230 santri (33,34 persen), mengikuti layanan pendidikan Sekolah (SD/SMP/SMA/SMK).

Selain itu, sebanyak 67.320 santri (1,67 persen) mengikuti layanan perguruan tinggi. Sebanyak 82.046 santri (2,04 persen) mengikuti layanan Pendidikan Kesetaraan (Program Wajar Dikdas Salafiyah Ula/Wustha, Paket A/B/C), dan sebanyak 677.712 santri (16,82 persen) hanya mengaji kitab saja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
'Checks and Balances' terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

"Checks and Balances" terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasional
PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

Nasional
Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Nasional
Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Nasional
Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com