Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belanja Pemerintahan Jokowi-JK Dinilai Boros, Tak Sesuai Nawacita dan Trisakti

Kompas.com - 21/10/2016, 21:52 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Manajer Advokasi Forum Indonesia untuk Transparansi (Fitra), Apung Widadi, menilai belanja pemerintah pusat masih sangat boros.

Menurut Apung, dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan tahun 2016, belanja untuk kementerian/lembaga tercatat sebesar Rp 1.306,7 triliun.

Sedangkan dana untuk pemerataan daerah setelah dipotong menjadi Rp 500 triliun.

Namun, anggaran belanja sebesar itu tidak diiringi dengan pendapatan negara. Pendapatan negara hanya sebesar Rp 1.539,2 triliun.

"Belanja lebih besar dari pendapatan sehingga negara selalu defisit," kata Apung di kantor Fitra, Jakarta, Jumat (21/10/2016).

Apung menuturkan, rezim APBN Defisit yang dianut oleh Presiden Jokowi ditutup dengan menarik utang luar dan dalam negeri berbentuk penjualan surat berharga negara.

Dalam realisasi anggaran APBN 2016, Apung melanjutkan, defisit anggaran meningkat Rp 296,7 triliun dari tahun sebelumnya.

Sehingga, lanjut dia, pemerintah menargetkan utang luar negeri sebesar Rp 76 triliun dan pembiayaan dalam negeri sebesar Rp 273 triliun.

"Defisit anggaran meningkat, utang luar negeri jadi hampir Rp 4.000 triliun," ucap Apung.

Menurut Apung, kondisi ini tidak sesuai dengan janji Presiden Jokowi yang tertuang dalam Nawacita kedua, yaitu membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola yang bersih, efektif, dan demokratis.

"Selain tidak sesuai dengan Nawacita, juga tidak sesuai dengan Trisakti yang berjanji wujudkan perekonomian mandiri, tanpa hutang dan berdikari. Nawacita dan Trisaksi hanya janji kampanye belaka," ujar Apung.

(Baca juga: Kontras Nilai Penegakan HAM di Era Jokowi-JK Sebatas Retorika)

Kompas TV Jokowi Minta Gubernur Ikut Berantas Pungli
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’  ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’ ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Nasional
Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Nasional
Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Nasional
Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Nasional
Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com