Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei "Kompas": Dua Tahun Jokowi-JK, Stabilitas Harga Sembako Masih Jadi Keluhan Utama

Kompas.com - 21/10/2016, 12:34 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua tahun masa pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, tingkat keyakinan masyarakat terhadap perbaikan kondisi ekonomi menunjukan tren peningkatan.

Sempat jatuh dan hampir menyentuh angka 60 persen pada Oktober 2015, tingkat keyakinan masyarakat pada bidang tersebut kini bertengger di angka 79 persen.

Tingkat keyakinan masyarakat terhadap perbaikan kondisi ekonomi cenderung rendah jika dibandingkan dua bidang lainnya, yaitu politik dan keamanan (80,5 persen) serta kesejahteraan sosial (83,7 persen). Tapi, ekonomi masih di atas penegakan hukum (78,3 persen).

Permasalahan harga sembilan bahan pokok (Sembako) masih menjadi keluhan terbesar masyarakat di bidang ekonomi.

(Baca: Survei "Kompas": 61 Persen Publik Puas Kinerja Pemerintah, Citra Jokowi Makin Positif)

Disarikan dari hasil survei Litbang Harian Kompas edisi Jumat, 21 Oktober 2016, sejumlah 43,75 persen responden menganggap persoalan stabilitas harga sembako adalah yang paling mendesak.

Harga sejumlah barang pokok dan transportasi telanjur naik setelah sempat ada penaikan harga BBM pada awal tahun.

Meski belakangan harga BBM diturunkan lagi, tetapi harga barang-barang tak berubah.

Persoalan lain yang dianggap mendesak adalah penyediaan lapangan kerja, yang disebut oleh 20,08 persen responden.

Sejumlah kasus pemutusan hubungan kerja (PHK) terjadi akibat penutupan beberapa pabrik.

Sementara itu, 5,08 persen responden menilai persoalan pemberdayaan petani dan nelayan juga dianggap mendesak.

Adapun salah satu kebijakan pemerintah di bidang ekonomi yang belakangan kerap disoroti adalah program pengampunan pajak (tax amnesty).

Program tersebut sempat mengundang skeptisme Wapres Jusuf Kalla karena tingginya target dana repatriasi dan dana tebusan yang dicanangkan.

Di sisi lain, Presiden Jokowi tetap optimistis dan mengombinasikan kepercayaan pebisnis terhadap figur Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

(Baca: Survei "Kompas": Mayoritas Publik Anggap KKN Masih Jadi Persoalan yang Mesti Dituntaskan)

Halaman:


Terkini Lainnya

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com