JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menghadap Presiden Joko Widodo.
Kepada Presiden, Muhadjir melapor terkait sejumlah program percepatan di bidang pendidikan. Salah satu yang dilaporkan adalah mengenai pembenahan sekolah yang rusak.
Muhadjir menjelaskan, saat ini setidaknya ada 152.000 sekolah yang mengalami rusak berat. Sebagian akan diperbaiki pada 2017.
(Baca: Mendikbud Minta "Keroyokan" Perbaiki Sekolah Rusak)
"Untuk tahun depan itu kita rencanakan akan direhabilitasi sekitar 50.000 sekolah. Baik yang rusak berat maupun rusak fatal," kata Muhadjir di usai bertemu Presiden, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (20/10/2016).
Muhadjir mengatakan, jika Kemendikbud bisa mendapatkan anggaran yang sama pada 2018 dan 2019, program perbaikan 50.000 sekolah dilanjutkan tiap tahun.
Dengan begitu, seluruh sekolah yang mengalami kerusakan berat bisa dibenahi seluruhnya pada 2019.
Setelah seluruh sekolah yang rusak berat diperbaiki, kata dia, baru lah pemerintah akan fokus membenahi sekolah yang mengalami kerusakan ringan.
(Baca: Sekolah Rusak Berat, Siswa SDN 234 Palembang Belajar Bergantian)
"Yang rusak sedang dan rusak ringan sementara kita ikhlaskan," kata dia.
Saat ditanya berapa anggaran yang diperlukan untuk membenahi 50.000 sekolah setiap tahunnya, Muhadjir mengaku tidak hafal.
Namun dia memastikan anggaran yang dimiliki Mendikbud cukup untuk melakukan perbaikan itu.
"Saya hafal satuan berapa unit sekolahnya saja yang harus kita tangani. Saya tidak sampai berapa detil jumlah anggarannya. Yang jelas cukup," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.