Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susu Setan Tasmania Dapat Mengatasi Bakteri Super

Kompas.com - 19/10/2016, 17:02 WIB

SYDNEY, KOMPAS.com - Para peneliti Australia menemukan susu binatang marsupial yang disebut “Tasmanian devil” (setan Tasmania) dapat digunakan untuk mengatasi bakteri super atau superbug yang kebal antibiotika.

Senyawa kimiawi pada susu binatang karnivora ini dapat membunuh bahkan bakteri paling mematikan sekalipun.

Para ilmuwan Sydney University, Australia, sekarang berusaha membuat tiruannya.

Peptid pada susu setan Tasmania ditemukan dapat membunuh bakteri sepertigolden staph yang kebal methicillin dan enterococcus yang kebal terhadap antibiotika keras, vancomycin.

Tasmanian devil ditemukan hanya di alam Pulau Tasmania, Australia. Tetapi susu dari marsupial lain, yang membawa anak mereka di kantung, juga mengandung senyawa penting.

BBC/Science Photo Library Bakteri super dapat membunuh sampai 10 juta orang di dunia pada tahun 2050.
Antibiotika diperlukan untuk mengatasi infeksi, tetapi semakin tidak efektif mengatasi bakteri super.

Penelitian yang baru saja dilakukan di Inggris menyebutkan superbug dapat membunuh sampai 10 juta orang di dunia pada tahun 2050.

Para peneliti mengkaji setan Tasmania karena keadaan biologis mereka.

Anak yang belum berkembang dengan baik memiliki sistem kekebalan yang belum matang ketika dilahirkan, tetapi tetap selamat tumbuh di kantung ibunya yang penuh bakteri.

"Kami pikir ini menyebabkan penyebaran peptid pada marsupial, kata Emma Peel peneliti Universitas Sydney yang hasilnya diterbitkan di Nature Journal Scientific Reports seperti dilaporkan kantor berita Agence France-Presse.

"Marsupial memiliki lebih banyak peptid dibandingkan mamalia lainnya. Pada devil kami menemukan enam, sementara manusia hanya memiliki satu jenis peptid ini," tambahnya.

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Margaret Chan, bulan lalu memperingatkan bahwa sejumlah ilmuwan menggambarkan pengaruh bakteri super sebagai "tsunami dalam gerak lambat" dan keadaannya "buruk dan semakin memburuk".

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com