JAKARTA, KOMPAS.com – Presiden Joko Widodo ingin menggenjot pembangunan infrastruktur listrik di Papua.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan pun menegaskan, pemenuhan infrastruktur listrik di Papua merupakan bagian dari program prioritas pemerintah yang harus diwujudkan.
"Oh iya, sangat mendukung. Kan kalau di wilayah timur memang ya harus dikejar-lah," kata Jonan usai bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wapres, Senin (17/10/2016) sore.
Jonan menilai, masih banyak kebutuhan listrik di kawasan itu yang harus dipenuhi. Sehingga, pemerintah berenca melakukan percepatan.
Namun, apa langkah konkret yang akan dilakukan Kementerian ESDM untuk mewujudkannya?
"Nanti saja ya itu," jawab Jonan.
Presiden Jokowi sebelumnya meresmikan enam proyek listrik Papua dan Papua Barat, di Gardu Induk PLN Weina, Jayapura, Senin (17/10/2016).
Jokowi berharap dengan infrastruktur listrik yang terus bertambah, seluruh kebutuhan listrik provinsi Papua dan Papua Barat bisa selesai pada 2019.
"Saya sampaikan, saya enggak mau 2020, saya minta 2019 seluruh kecamatan sudah terang semua. Masa lama sekali," kata Jokowi.
(Baca: Jokowi Instruksikan Semua Kecamatan di Papua Terang Benderang pada 2019)
Awalnya, Dirut PLN Sofyan Basir dan Gubernur Papua Lukas Enembe mengatakan, kebutuhan listrik seluruh Papua bisa tercukupi pada 2020. Namun, Jokowi langsung meminta target tersebut dipercepat.
Jokowi pun menyadari medan berat yang menjadi persoalan pembangunan infrastruktur listrik.
"Medannya berat saya tahu, tapi jangan diundur-undur," ucap Jokowi.
Sofyan Basir mengatakan, keseluruhan total proyek mencapai Rp 989 miliar.
Dengan beroperasinya enam infrastuktur kelistrikan ini, PLN mampu melakukan penghematan pemakaian BBM hingga Rp 161 miliar per tahun.
Adapun enam infrastruktur kelistrikan yang diresmikan Jokowi hari ini yakni:
1. Pembangkit Listrik Tenaga Air Orya Genyem 2 x 10 MW
2. Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro Prafi 2 x 1, 25 MW
3. Saluran Udara Tegangan Tinggi 70 kilo Volt Genyem – Waena – Jayapura sepanjang 174,6 kilo meter sirkit.
4. Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 70 kilo Volt Holtekamp - Jayapura sepanjang 43,4 kilo meter sirkit
5. Gardu Induk Waena – Sentani 20 Mega Volt Ampere
6. Gardu Induk Jayapura 20 Mega Volt Ampere