Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menag Harap Agama Jadi Fondasi Jaga Kerukunan dalam Pilkada Serentak

Kompas.com - 14/10/2016, 14:10 WIB
Dimas Jarot Bayu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, agama harus dijadikan sebagai fondasi menjaga kebersamaan, kesatuan, dan persatuan bangsa, khususnya dalam situasi politik yang sedang memanas karena pilkada serentak 2017.

Menurut Lukman, kontestasi pilkada kerap menimbulkan gesekan di antara masyarakat karena perbedaan pandangan dalam pemberian dukungan pasangan calon.

"Sebagaimana kita tahu, pilkada seringkali menimbulkan semacam friksi di tengah masyarakat karena pandangan berbeda antara satu dengan yang lain," ucap Lukman usai pertemuan bersama para tokoh agama di Kementerian Agama, Jakarta, Jumat (14/10/2016).

Untuk meredam gesekan tersebut, kata Lukman, agama harus dihadirkan sebagai faktor positif dalam konteks demokrasi.

Ini dilakukan dengan menggunakan agama sebagai penumbuh kesadaran masyarakat dalam menjaga perdamaian dan kerukunan antar-umat.

"Yang tak kalah penting, agama juga harus digunakan untuk menumbuhkan kesadaran agar kita mampu menjaga persaudaraan dan pada akhirnya menimbulkan kesejahteraan perdamaian hidup bersama," kata Lukman.

Selain itu, Lukman juga meminta agama tidak malah dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk menebarkan kebencian, sehingga merusak kerukunan umat yang sudah dipupuk sejak lama.

"Bahkan mengancam integritas keutuhan kita sebagai bangsa," tutur Lukman.

Lukman berharap pandangan ini bisa dipahami oleh semua masyarakat Indonesia, termasuk pasangan calon kepala daerah, tim sukses, dan awak media massa.

"Kami meminta pandangan ini bisa dipahami oleh semua masyarakat Indonesia, khususnya bagi semua pasangan calon yang ada di tingkatan provinsi maupun kabupaten/kota, juga di kalangan tim sukses dan media," tutur Lukman.

"Kami imbau untuk menjadikan agama sebagai hal yang positif, untuk hal-hal yang sifatnya promotif, bukan yang konfrontatif. Jadi jangan agama untuk menjelekkan, mendiskreditkan dan hal-hal negatif yg lain," kata politisi PPP itu.

Kompas TV Kampanye Pilkada Bebas dari Isu SARA
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com