Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istana: Patung Lilin Madame Tussauds Bukan Hanya Mencitrakan Jokowi

Kompas.com - 12/10/2016, 14:40 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pembuatan patung lilin Joko Widodo oleh Museum Madame Tussauds Hongkong bukan semata-mata demi citra Jokowi.

Kepala Sekretariat Presiden Darmansjah Djumala mengatakan, pembuatan patung itu juga dalam rangka membentuk nation branding bagi dunia internasional.

"Patung lilin Jokowi bukan hanya mencitrakan Pak Jokowi, melainkan juga mempromosikan Indonesia," ujar Djumala di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (12/10/2016).

Menurut tim museum, Jokowi memiliki karakter unik di jajaran pemimpin negara berkembang di Asia. Jokowi dinilai sederhana, merakyat, dan antikorupsi.

Karakter inilah yang ingin ditampilkan ke dalam patung lilin Jokowi.

 

(Baca: Istana Setuju Madame Tussauds Buat Patung Lilin Jokowi)

"Itu akan membentuk nation branding, pemerintah Indonesia itu pro terhadap rakyat dan sedang melakukan perang terhadap korupsi," ujar Djumala.

Selain itu, patung liling Jokowi juga akan dijadikan sarana promosi kebudayaan Indonesia. Pihak Istana dan tim museum sepakat busana patung Jokowi akan diganti setiap waktu tertentu.

"Misalnya setiap dua atau tiga bulan diganti. Bisa pakai batik Solo, Yogyakarta, Madura, atau tenun Bugis, bisa macam-macam. Ini tentunya promosi bagi Indonesia juga kan," ujar Djumala.

(Baca: Rabu Siang, Tim Museum Madame Tussauds Ukur Tubuh Jokowi)

Nation branding semacam itu sangat diharapkan pemerintah, apalagi Istana tidak membayar sepeser pun atas pembuatan patung lilin itu.

"Nol rupiah. Ini mereka yang meminta," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com