Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/10/2016, 10:48 WIB

Diiringi rintik hujan yang membasahi Kota Blitar, Jawa Timur, Senin (10/10), 10 bakal calon gubernur dan wakil gubernur yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di Pilkada 2017 duduk bersila dan bersimpuh di depan makam Presiden Pertama RI Soekarno.

Ditemani putri Soekarno yang juga Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, mereka mohon doa restu.

Kesepuluh calon kepala daerah itu adalah pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Saiful Djarot Hidayat (DKI Jakarta), Dominggus Mandacan (Papua Barat), Rano Karno-Embay Mulya (Banten), Hana Hasanah-Tony Yunus (Gorontalo), Ali Baal Masdar (Sulawesi Barat), dan Rustam-Irwansyah (Bangka Belitung).

Ziarah ke makam Bung Karno menjadi tradisi PDI-P menjelang agenda politik besar, seperti pilkada dan pemilu.

Megawati mengatakan, dengan berziarah ke makam Bung Karno, para calon kepala daerah itu diharapkan dapat menghayati dan mengimplementasikan makna kepemimpinan dan nilai-nilai dasar Pancasila.

"Bung Karno dan Pancasila mengajarkan kita untuk bertoleransi dalam hal beragama dan bersosialiasi antarsuku, ras, dan golongan. Jika hal seperti itu tidak terus digaungkan, demokrasi kita bisa mundur," katanya.

"Tadi saya meminta doa restu, berharap ke depan pilkada berlangsung lancar. Ada banyak hal yang harus saya teladani untuk menjadi pemimpin kelak," kata Hana Hasanah, seusai ziarah.

Sementara Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, Soekarno sebagai pencetus Pancasila mampu menggabungkan prinsip keagamaan dan ketuhanan dengan keadilan sosial.

Ia mengaku sejak dulu ingin mengunjungi makam Bung Karno.

"Saya mau ziarah, mau mengamalkan contoh teladan. Selayaknya orangtua, Bung Karno bisa sedih kalau anak-anaknya tak patuh," katanya.

Bantah spekulasi

Setelah sekitar setengah jam di situs makam Bung Karno, Megawati dan para calon meluncur ke pendopo Bupati Blitar, Rijanto.

Di tempat ini, juga berkumpul para kepala daerah di Jatim yang diusung PDI-P.

Para kepala daerah ini kemudian mendeklarasikan dukungan terhadap para calon gubernur/wakil gubernur.

Selain untuk memenangkan para bakal calon gubernur/wakil gubernur, deklarasi dukungan itu juga sebagai komitmen untuk mendorong kerja sama antarkepala daerah ketika kelak para bakal calon itu memimpin daerahnya.

Deklarasi dukungan itu ditandatangani Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Lewat deklarasi itu, PDI-P seolah ingin membantah spekulasi yang belakangan beredar, khususnya tentang perpecahan dan ketidakharmonisan di internal partai karena keputusan ketua umum dan pengurus pusat mencalonkan figur tertentu.

Sebagai contoh, pencalonan Basuki sempat memunculkan pertanyaan sejumlah kader. Sesaat setelah pasangan calon Basuki-Djarot diumumkan, pengurus Dewan Pimpinan Daerah PDI-P DKI Jakarta Boy Sadikin mengundurkan diri dari keanggotaan PDI-P karena tidak setuju atas pencalonan itu.

Beberapa pengurus anak cabang PDI-P di Kebon Jeruk, Jakarta, baru-baru ini juga menyatakan, wilayahnya mengalihkan dukungan untuk pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang diusung Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera.

Isu tidak sedap juga sempat berembus terkait hubungan antara Basuki dan Risma, pasca dinamika pra pencalonan keduanya untuk kursi DKI Jakarta.

Kunjungan dan deklarasi dukungan di Blitar itu juga seolah membantah spekulasi lain bahwa dukungan politik terhadap Basuki-Djarot mulai goyah, setelah muncul sejumlah hasil survei yang menunjukkan elektabilitas pasangan petahana itu terus merosot.

Megawati menegaskan, sebagai ketua umum telah memutuskan mencalonkan Basuki dan calon gubernur lainnya sehingga keputusan itu sudah selayaknya dipatuhi oleh semua kader dan pengurus.

"Ketika saya membawa ke KPUD, seluruh jajaran sudah mengerti, ini perintah ketum untuk memenangkan 101 daerah, termasuk untuk DKI Jakarta," katanya.

Megawati seolah berusaha menegaskan hal itu melalui interaksinya dengan Basuki selama kunjungan sehari ke Blitar.

Dari antara enam calon gubernur yang mengikuti rombongan ziarah, seperti biasanya, Basuki tetap menonjol dan menjadi fokus perhatian.

Sejak awal berkumpul di ruang tunggu Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Basuki tidak pernah terlihat jauh dari Megawati. Ia selalu berada di dekat Megawati.

Bahkan, dalam perjalanan dua jam dari Blitar menuju Bandara Abdurachman Saleh, Malang, Basuki satu mobil dengan Megawati.

Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto mengakui, rangkaian acara kunjungan ke Blitar juga untuk konsolidasi dan mempertemukan tiap pasangan calon yang diusung PDI-P.

"Para kandidat harus dibiasakan berinteraksi dan bekerja sama sejak masih bakal calon sampai nanti jadi gubernur. Demi menjamin keberhasilan program pemerintah pusat, para kepala daerah pun harus kompak," kata Hasto. (Age/Wer)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Nasional
Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup, Kaesang: Pilih Partai, Bukan Caleg

Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup, Kaesang: Pilih Partai, Bukan Caleg

Nasional
KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

Nasional
Pengamat Heran 'Amicus Curiae' Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Pengamat Heran "Amicus Curiae" Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Nasional
Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Nasional
Marak 'Amicus Curiae', Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Marak "Amicus Curiae", Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Nasional
Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Nasional
Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Nasional
Pakar: 'Amicus Curiae' untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Pakar: "Amicus Curiae" untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Nasional
Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Nasional
Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Nasional
Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Nasional
Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com