Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Turut Aturan Partai karena Pencalonan yang Terlalu Elitis

Kompas.com - 11/10/2016, 06:40 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 101 daerah bakal menghelat pilkada pada Februari tahun depan. Sejumlah tahapan pun sudah dilewati. 

Termasuk mendaftarkan bakal pasangan calon ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat. Namun ada hal yang tak bulat di partai. Sejumlah kader membelot dari keputusan partai. 

Mereka menolak keputusan partai untuk mengusung calon tertentu dan kemudian menambatkan dukungannya kepada calon pilihannya sendiri.

Fenomena tersebut bukan barang baru dan kerap dijumpai pada musim pemilu, baik Pemilu Kepala Daerah maupun Pemilu Presiden.

"Ini fenomena yang selalu terjadi di setiap Pilkada dan Pilpres. Biasa itu," ujar Direktur Eksekutif Poltracking Institute Hanta di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (10/10/2016).

Pilkada DKI Jakarta bisa menjadi salah satu contoh. Di Ibu Kota, sejumlah kader secara tegas menyatakan sikap yang berbeda dari keputusan partai.

Sebut saja Politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul. Figur kontroversial ini sejak awal telah menyatakan dukungannya untuk Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

(Baca: Ruhut Sitompul yang Gegerkan Demokrat karena Jadi Jubir Ahok-Djarot)

Bahkan setelah partainya menetapkan dukungan untuk Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni, Ruhut tetap teguh pada pilihan awalnya.

Sikap Ruhut dikecam banyak koleganya di Partai Demokrat. Namun Ruhut tak ambil pusing dan meyakini bahwa Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) adalah sosok yang demokratis dan membebaskan kadernya menentukan pilihan.

Lain halnya dengan Boy Sadikin. Mantan Ketua DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) DKI Jakarta itu mundur sebagai kader karena menolak keputusan partai yang mendukung Ahok.

(Baca: Boy Sadikin Menilai Ahok Tidak Mirip Ali Sadikin)

Adapun Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Djan Faridz justru menetapkan dukungannya untuk Ahok-Djarot meski partainya mendukung Agus-Sylvi.

Sikap Djan terkait Pilkada DKI diyakini merupakan ekor dari terbelahnya PPP beberapa waktu silam yang membuat partai berlambang kakbah itu terbagi menjadi dua kepengurusan. 

(Baca: PPP Djan Faridz Dukung Ahok-Djarot)

Contoh lain, adalah Partai Golkar. Sebagai salah satu partai pendukung Ahok, justru banyak kader Golkar yang menyuarakan ketidaksetujuannya terhadap keputusan partai.

Halaman:


Terkini Lainnya

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com