JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto mengatakan, partainya secara bulat tetap mendukung pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat pada Pilkada DKI Jakarta.
Pernyataan ini disampaikan Novanto menanggapi adanya kader yang tak sepakat dengan keputusan Golkar mengusung Ahok-Djarot.
Ketidaksetujuan ini disikapi dengan mundurnya sejumlah kader Golkar.
Setya menegaskan, keputusan partai tak akan berubah meskipun ada kader yang tak setuju.
"Enggak ada masalah tuh, baik - baik saja," kata Novanto, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (10/10/2016).
Jika ada kader yang memutuskan keluar dari Golkar, lanjut dia, partai hanya perlu menjalankan AD/ART yang sudah berlaku.
Mengenai sanksi terhadap kader yang membelot, akan dilakukan berdasarkan ketentuan partai.
"Semua kan sudah diatur dalam AD/ART, termasuk juga soal sanksi, jadi tinggal kami jalani saja aturan yang sudah ada," lanjut Novanto.
Sebelumnya, tokoh Poros Muda Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia meminta partainya menarik dukungan terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dalam Pilkada DKI Jakarta.
Kemudian, disusul Ketua Departemen Bidang Energi dan Energi Terbarukan DPP Partai Golkar Dedy Arianto mundur dari kepengurusan Partai Golkar.
Keputusan ini diambil Dedy karena tak setuju Golkar mendukung Ahok-Djarot.
Novanto juga mengaku sudah menegur Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Fadel Muhammad.
Teguran diberikan karena Fadel sempat berkomentar bahwa Golkar akan mengevaluasi dukungan kepada Ahok terkait pernyataannya yang mengutip ayat Al Quran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.