JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto mengaku bangga dengan sikap Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang telah meminta maaf kepada umat Islam atas pernyataannya yang menyitir Surat Al Maidah ayat 51.
Menurut Novanto, permintaan maaf yang disampaikan Ahok dapat menetralisir isu SARA yang tengah bergolak di publik.
Permintaan maaf Ahok dinilainya tepat.
"Saya sangat bangga kepada Ahok yang betul minta maaf secara tulus. Tentu dengan adanya permintaan maaf dari Ahok persoalan ini bisa ternetralisir," kata Novanto, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (10/10/2016).
Novanto mengaku sempat berkomunikasi dengan Ahok saat video yang memuat pernyataannya mengutip Surat Al Maidah ayat 51 beredar dan ditanggapi negatif.
Ia dan Ahok mendiskusikan langkah yang seharusnya diambil. Novanto berharap dengan adanya permintaan maaf dari Ahok, polemik ini tak diperpanjang lagi sehingga situasi politik bisa kembali kondusif hingga masa kampanye.
"Sudah ada permintaan maaf dari Ahok dan mari tak usah kita perpanjang lagi. Saya juga berterima kasih kepada Ahok karena sudah meminta maaf kepada publik secara tulus," lanjut Novanto.
Saat kunjungan kerja ke Kepulauan Seribu pada 27 September 2016, Ahok menyitir Surat Al Maidah ayat 51.
Dia menyatakan tidak memaksa warga Kepulauan Seribu untuk memilih dirinya pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Ucapannya ini dianggap beberapa pihak sebagai penistaan agama.
Namun, Ahok tidak merasa demikian. Ia justru balik menganggap orang-orang yang memanfaatkan Surat Al Maidah-lah yang telah meninstakan agama.