Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Dipecat dari Demokrat, Ruhut Jadi Orang Titipan SBY di Kubu Ahok-Djarot?

Kompas.com - 05/10/2016, 15:24 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Riset Indonesia (Risindo) Toto Sugiarto menilai masuknya nama Ruhut Sitompul sebagai salah satu juru bicara tim pemenangan Basuki Tjahja Purnama (Ahok)-Djarot Syaiful Hidayat di Pilkada DKI Jakarta sebagai langkah strategis jangka panjang Partai Demokrat.

Sebagai kader yang "membelot" dari keputusan partai sudah sewajarnya jika Ketua DPP Partai Demokrat itu dipecat.

Namun, hingga saat ini pemecatan terhadap Ruhut urung dilakukan oleh Demokrat.

"Jika (Ruhut) tidak dipecat, berarti Demokrat dalam hal ini SBY (Ketua Umum Demokrat) sedang berupaya memasang dua kaki," ujar Toto saat dihubungi, Rabu (5/10/2016).

 

(Baca: Alasan Tim Pemenangan Ahok-Djarot Pilih Ruhut Sitompul Jadi Jubir)

Sejak awal, Ruhut terang-terangan menyatakan dukungannya terhadap Ahok. Namun, di hari terakhir penentuan pasangan calon yang diusung, Demokrat justru berseberangan dengan menunjuk pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.

Sejak saat itu juga belum pernah ada pemanggilan atau teguran bagi Ruhut. Adapun sikap keras Demokrat hanya meminta Ruhut mengundurkan diri. Di sisi lain, Ruhut pun enggan mundur sebagai kader Partai Demokrat.

"Membiarkan kader yang membelot ke paslon (pasangan calon) lain dan tidak memecatnya berarti membiarkan 'orangnya" masuk ke kubu lain," kata dia.

(Baca: Ruhut Klaim SBY Tak Masalah Dirinya Gabung ke Timses Ahok-Djarot)

Dengan demikian, jika pasangan Agus-Sylvi kalah dalam Pilkada dan Ahok-Djarot menang, maka Demokrat tetap mempunyai akses kepada pihak yang berkuasa di Jakarta.

"Maka ada akses kekuasaan. Belum tentu proyek sebagai tujuan, bisa juga perhitungan politik jangka panjang, misal jika Ahok tampil ke pentas nasional," kata dia.

Ruhut sebelumnya mengatakan, SBY telah mengetahui bahwa dirinya masuk ke dalam daftar tim pemenangan Ahok-Djarot. Ruhut meyakini bahwa SBY tak akan keberatan terkait hal tersebut.

 

(Baca: Politisi PDI-P Anggap Penunjukan Ruhut sebagai Jubir Ahok-Djarot Tetap Etis)

"Dia bapak demokrasi," ujar Ruhut saat dihubungi.

Anggota Komisi III DPR itu menegaskan, SBY merupakan sosok yang demokratis dan tak memaksakan pilihan para kadernya.

Adapun mengenai sejumlah kader Demokrat yang mengkritik pedas dirinya karena kerap berbeda sikap dengan partai akan dibiarkan saja. Hal terpenting, kata Ruhut, dirinya akan tetap loyal pada SBY dan menyayangi Agus Harimurti. Perbedaan sikap pada pilkada tak akan menyurutkan loyalitasnya.

Kompas TV Ruhut Sitompul Jadi Jubir Tim Sukses Ahok-Djarot

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com