Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panglima TNI Tindak Lanjuti Dugaan Penganiayaan Wartawan di Madiun

Kompas.com - 03/10/2016, 09:40 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com – Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memberi penjelasan terkait pemukulan terhadap seorang wartawan oleh oknum TNI AD di Madiun, Minggu (2/10/2016).

Gatot menjelaskan, aksi dugaan penganiayaan yang dilakukan anak buahnya itu tengah diselidiki. ‎

‎"Itu semuanya sudah kami tindaklanjuti, kami adakan penyelidikan-penyidikan," kata Gatot di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Minggu (2/10/2016).

TNI akan mengendepankan cara-cara kekeluargaan dalam penyelesaian masalah ini. Apalagi jika masalah tersebut hanya kesalahpahaman.

"Tentunya akan diproses kemudian dilakukan perdamaian dengan kedua kubu," kata Gatot.

Meski begitu, Gatot memastikan akan ada sanksi untuk anak buahnya yang terbukti melakukan aksi kekerasan. Namun ia belum bisa menyatakan kepastian bentuk sanksi tersebut.

"Sanksinya saya tidak bisa sampaikan berat atau ringan, sesuai dengan hasil penyelidikan-penyidikan dan hukum tentunya," kata Gatot.

Diberitakan sebelumnya, Soni Misdananto, seorang kontributor sebuah televisi menjadi korban pemukulan oknum TNI Angkatan Darat dari Batalyon Infanteri Lintas Udara 501 Madiun, Minggu (2/10/2016).

Kekerasan itu dialami Soni saat sedang meliput kecelakaan lalu lintas yang melibatkan anggota perguruan Pencak Silat Setia Hati (PSSH) Teratai dengan masyarakat di perempatan Ketekan, Kota Madiun, Provinsi Jawa Timur.

Setelah kecelakaan terjadi, sejumlah orang yang diduga anggota TNI dari Batalyon Raider 501 memukuli anggota PSSH Teratai yang diduga sebagai penyebab kecelakaan. Soni bergegas mengambil kameranya dan mengabadikan tiap detik peristiwa pemukulan.

Usai pemukulan, Soni dipaksa dan dibawa aparat TNI ke pos terdekat. Salah seorang oknum TNI langsung meminta paksa sebuah kartu perekam dan merusaknya.

"Aparat juga memukuli secara bertubi-tubi di bagian wajah dan paha. Saya dibawa ke pos terus dipukuli," kata Soni lewat keterangan tertulis yang diterima.

(Baca: Seorang Wartawan di Madiun Dianiaya Sejumlah Oknum Berseragam TNI AD)

Bersama Kapolres Madiun AKBP Susatyo Purnomo Condro, Soni menyambangi RSUD dr Soedono untuk melakukan visum. Dia akan melaporkan tindakan kekerasan ini kepada Denpom TNI.

Kepala Penerangan (Kapen) Kostrad Letkol Agus Bhakti secara terpisah menjelaskan, saat kejadian Soni dikira salah satu anggota konvoi karena ditanya identitas beberapa kali tidak menjawab.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Muhaimin Bilang Anies Belum Punya Niat Kembali Berkontestasi di Pilkada 2024

Muhaimin Bilang Anies Belum Punya Niat Kembali Berkontestasi di Pilkada 2024

Nasional
PKB Buka Pendaftaran untuk Pilkada 2024, Selain Kader Juga Bisa Daftar

PKB Buka Pendaftaran untuk Pilkada 2024, Selain Kader Juga Bisa Daftar

Nasional
Menjelang Putusan Sengketa Pilpres di MK, Kubu Ganjar-Mahfud Harap Tak Berakhir Antiklimaks

Menjelang Putusan Sengketa Pilpres di MK, Kubu Ganjar-Mahfud Harap Tak Berakhir Antiklimaks

Nasional
Optimistis MK Diskualifikasi Gibran, Kubu Anies: Tak Ada Alasan untuk Tidak Pemungutan Suara Ulang

Optimistis MK Diskualifikasi Gibran, Kubu Anies: Tak Ada Alasan untuk Tidak Pemungutan Suara Ulang

Nasional
MK Diperkirakan Tak Akan Diskualifikasi Prabowo-Gibran

MK Diperkirakan Tak Akan Diskualifikasi Prabowo-Gibran

Nasional
Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

Nasional
Dana Zizwaf Selama Ramadhan 2024 Meningkat, Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat

Dana Zizwaf Selama Ramadhan 2024 Meningkat, Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat

Nasional
MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

Nasional
Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com