JAKARTA, KOMPAS.com — Momen pertemuan Joko Widodo dengan Basuki Tjahaja Purnama selalu menarik untuk dijadikan bahan perbincangan.
Kinerja Jokowi dan Basuki itu pernah menggebrak DKI Jakarta melalui jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur Ibu Kota.
Pada 2014, Basuki "ditinggal" Jokowi yang terpilih menjadi Presiden ketujuh RI. Basuki kemudian naik menjadi Gubernur didampingi Djarot Saiful Hidayat.
Meski terpaut jarak seluas Monumen Nasional, hubungan keduanya tidak terputus. Tetap mesra.
Bahkan, saat proses Pilkada DKI Jakarta dimulai, muncul isu bahwa Jokowi mendukung Basuki untuk kembali terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta meski belakangan isu itu dibantah Istana.
Menteri Rini diminta menepi
Jumat (30/9/2016) pagi, Jokowi dan Basuki kembali bertemu. Proyek pembangunan light rail transit (LRT) dan mass rapid transit (MRT) menjadi arena pertemuan mantan dwitunggal itu.
Pihak Istana tampaknya sadar bahwa pertemuan antara Jokowi dan Basuki bisa menjadi berita positif. Di proyek LRT, Km 13 Tol Jagorawi, Cibubur, misalnya.
Pihak Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden sampai memanggil wartawan yang telah masuk ke mobil hanya untuk merekam aktivitas keduanya yang asyik mengobrol.
Bahkan, saking asyiknya Jokowi dan Basuki, pihak protokol Istana sampai-sampai mencolek Menteri BUMN Rini Soemarno untuk menepi agar Jokowi dan Basuki bisa mengobrol berdua dan disorot kamera pewarta.
(Baca: Saat Rini Ada di Antara Jokowi-Ahok...)
Di proyek MRT, Stasiun Kampung Dukuh, Jakarta Pusat, keasyikan keduanya berlanjut. Sejak turun dari mobil, Basuki langsung menghampiri Jokowi dan meninjau bersama.
Keduanya turun ke lantai tiga di bawah tanah. Jaraknya sekitar 30 meter di bawah permukaan tanah.
Suhunya cukup gerah. Sekitar 30 derajat celsius. Menteri Rini dan menteri-menteri lain tampak berada di sekeliling Jokowi dan Basuki.
Ada satu momen di terowongan kereta MRT yang menarik disimak. Awalnya, Jokowi, Basuki, dan sejumlah menteri berjalan menyusuri terowongan yang belum jadi itu.