JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Yayasan Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi, Marwah Daud Ibrahim, mengatakan, uang yang diserahkan warga ke Taat Pribadi merupakan uang pendaftaran bergabung di padepokan dan iuran rutin.
Ia membantah uang tersebut diserahkan untuk dilipatgandakan oleh Taat Pribadi.
Jika warga merasa jadi korban penipuan, kata Marwah, uang tersebut bisa dikembalikan.
"Dalam setiap acara diumumkan, yang merasa dirugikan disampaikan atau butuh uang dikembalikan," ujar Marwah kepada Kompas.com, Kamis (29/9/2016).
Marwah mengatakan, Taat Pribadi memang memiliki ilmu untuk memunculkan uang.
Ia tidak mengetahui dari mana Taat mendapatkan ilmu tersebut. Terkadang, uang muncul dari tangan, atau tiba-tiba ada di sebuah peti, bahkan pernah juga satu ruangan tiba-tiba penuh dengan uang.
(Baca: Ketua Padepokan: Tak Satu Pun Santri Akan Percaya Dimas Kanjeng Membunuh)
Namun, tidak diketahui dari mana uang tersebut berasal.
Marwah meyakini uang tersebut uang asli.
"Jadi kalau jelas dari mana uangnya, kalau bisa dipertanggungjawabkan, kami bisa kembalikan," kata Marwah.
Uang yang tiba-tiba dimunculkan oleh Taat Pribadi tak tentu jumlahnya. Tidak setiap hari pula uang tersebut dikeluarkan dari tubuhnya.
"Kondisinya Beliau yang tahu, bisa banyak keluarnya," kata Marwah.
Sebelumnya, Taat Pribadi mengaku mengaku bisa menggandakan uang. Namun, Marwah membantahnya.
Taat menggandakan uang dengan ilmu tersendiri sejak 2006.
Ia pun tak merinci sudah berapa uang yang dia keluarkan selama ini.