Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Anggap "Tax Amnesty" Berdampak pada Penguatan Rupiah

Kompas.com - 28/09/2016, 16:59 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat menguat di kisaran Rp 12.900.

Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai, penguatan nilai tukar rupiah tidak terlepas dari keberhasilan program pengampunan pajak atau tax amnesty.

“Pada dewasa ini tentu karena melihat potensi-potensi dari pada tax amnesty cukup baik. Maka tentu rupiah menguat, antara lain karena itu,” kata Kalla di Jakarta Convention Center, Rabu (28/9/2016).

Meski demikian, menurut Kalla, naik turunnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS merupakan hal biasa.

(baca: BI Nilai "Tax Amnesty" Dorong Penguatan Rupiah ke Rp 12.900)

Namun, penguatan rupiah juga bisa menjadi indikasi menguatnya perekonomian Indonesia.

“Dan ekonomi kita artinya bisa stabil pada masa akan datang,” kata dia.

Pada pasar spot Bloomberg pukul 12.30 WIB rupiah berada di kisaran Rp 12.934 per dollar AS. Sedangkan pada penutupan perdagangan Selasa (27/9/2016) rupiah berada di kisaran Rp 12.990 per dollar AS.

(baca: Rupiah Menguat Tembus ke Kisaran Rp 12.900 Per Dollar AS, Ada Apa?)

Realisasi tax amnesty terus melonjak pada akhir September. Berdasarkan data Ditjen Pajak yang dikutip Kompas.com, Selasa (27/9/2016), pukul 18.00 WIB, jumlah harta yang dilaporkan ke negara mencapai Rp 2.476 triliun.

Jumlah harta itu tetap didominasi oleh harta yang dideklarasikan di dalam negeri sebesar Rp 1.695 triliun. Sedangkan harta yang dideklarasikan di luar negeri mencapai Rp 654 triliun.

Adapun harta dari luar negeri yang dibawa pulang ke Indonesia (repatriasi) mulai tembus Rp 127 triliun. Sementara uang tebusan yang masuk langsung ke kas negara sebesar Rp 53,4 triliun.

Sebelumnya BI memperkirakan realisasi program pengampunan pajak atau tax amnesty tidak akan memenuhi target.

Kompas TV Para Pengusaha Ikuti Program Tax Amnesty
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com