BLITAR, KOMPAS.com - Panglima TNI Gatot Nurmantyo melakukan ziarah di makam Presiden pertama RI, Soekarno, di Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sanan Wetan, Kota Blitar, Jawa Timur, dalam peringatan HUT Ke-71 TNI.
"Dalam rangka HUT TNI, setelah rapat, staf memutuskan bahwa perlu adanya ziarah rombongan pada mantan-mantan panglima tertinggi," katanya ditemui setelah ziarah di makam Soekarno di Kota Blitar, Selasa (27/9/2016).
Ia mengatakan, sejumlah lokasi yang dikunjungi dalam kegiatan ziarah ini di antaranya makam Bung Karno (Soekarno) di Blitar, makam KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, serta makam Soeharto di Astana Giribangun tepatnya di Desa Girilayu, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Terakhir, tempat yang dikunjungi adalah makam Jenderal Soedirman di Taman Makam Pahlawan Kusuma Negara, Yogyakarta. Jenderal Soedirman merupakan panglima pertama.
Gatot mengatakan, secara undang-undang, Presiden adalah penguasa, baik Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), maupun Angkatan Udara (AU). Oleh karena itu, Presiden adalah panglima tertinggi TNI.
Untuk itu, ia ingin mencontohkan kepada seluruh generasi muda agar tidak melupakan sejarah dan bisa mencontoh perjuangan mereka, bagaimana gelora semangat pantang menyerah, berjuang tulus ikhlas, serta berani sehingga bangsa ini bisa merdeka.
Menurut dia, generasi muda adalah generasi harapan bangsa sehingga harus benar-benar berjuang berdasarkan budaya Indonesia. Salah satunya dengan melihat contoh yang diberikan pendahulu.
Ia menegaskan, bangsa ini adalah bangsa patriot, bangsa kesatria. Bahkan, pada diri setiap manusia Indonesia mengalir gen kesatria, termasuk mampu mengusir penjajah dengan perjuangan bangsa sendiri.
Lebih lanjut, ia juga mengatakan, para pendahulu telah mengantarkan bangsa ini ke depan pintu gerbang, tetapi yang masuk adalah generasi muda. Saat ini, perjalanan masih panjang dan sejarah jangan sampai dilupakan.
"Ini yang diperlukan generasi muda TNI, mengikuti langkah karena Bung Karno katakan bahwa perjuangan saya tidak begitu sulit karena hanya mengusir penjajah, tetapi perjuanganmu nanti lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri sehingga tetap waspada," ujarnya.
Ia juga mengatakan, tradisi ziarah ini diharapkan bisa dilakukan setiap tahun dan bukan hanya saat dirinya menjabat sebagai panglima. Ia berharap, panglima-panglima yang menjabat pada masa mendatang bisa melakukan hal yang sama.
Panglima datang dengan rombongan didampingi para pimpinan, baik TNI AD, AU, maupun Al. Mereka berangkat dari Malang menggunakan jalur darat dan tiba di makam Bung Karno sekitar pukul 09.00 WIB.
Rombongan tiba di makam dan disambut kepala daerah, baik dari Kota Blitar maupun dari Kabupten Blitar. Sejumlah anggota DPRD daerah setempat juga hadir menyambut kedatangan panglima dan rombongan.
Setelah istirahat, rombongan melakukan upacara militer di makam, lalu berdoa bersama dan tabur bunga. Setelahnya, rombongan bersiap-siap pulang dan kembali melanjutkan perjalanan ke Jombang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.