Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setya Novanto Sebut Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Terbaik Ketiga di Asia

Kompas.com - 26/09/2016, 23:43 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto mengapresiasi, kinerja pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Bahkan, Novanto menyebut bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia merupakan nomor tiga terbaik se-Asia, setelah China dan India.

"Kita patut bersyukur karena pertumbuhan ekonomi kita naik menjadi 5,18 persen. Ini jauh di atas rata-rata ekonomi dunia dan negara berkembang," kata Novanto saat membuka kegiatan Pertemuan Nasional I Legislatif dan Eksekutif Partai Golkar di Jakarta, Senin (26/9/2016) malam.

Menurut Novanto, salah satu faktor terpenting yang membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup stabil yaitu kebijakan pengampunan pajak atau tax amnesty yang digagas pemerintah.

Ia menegaskan, sejak awal Golkar mendukung kebijakan tersebut ketika masih dibahas antara pemerintah dan DPR.

Dengan adanya kebijakan tersebut, maka pemasukan negara dari sektor pajak dapat meningkat.

Sejauh ini, pemerintah menargetkan Rp 165 triliun dana yang masuk melalui tahap pertama program tersebut. Tercatat, sudah Rp 53 triliun dana yang telah masuk saat ini.

"Di sini juga satu meja saya lihat Pak Aburizal Bakrie dan Pak Presiden melakukan suatu gebrakan untuk memelopori tax amnesty," kata dia.

Novanto pun mengajak agar kalangan pengusaha besar memanfaatkan kebijakan yang digagas Jokowi itu.

Para pengusaha dapat mendeklarasikan kekayaan mereka, serta merepatriasi dana dari luar negeri dan membayar tebusan pajak dengan bunga yang kecil.

"Kami berharap, dengan waktu yang tersedia dengan sosialisasi intensif dan dukungan aparat perpajakan, target tersebut bisa tercapai," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesan Terakhir Pria yang Ditemukan Tewas di Kontrakan Depok, Minta Jasadnya Dikremasi

Pesan Terakhir Pria yang Ditemukan Tewas di Kontrakan Depok, Minta Jasadnya Dikremasi

Nasional
Profil Mooryati Soedibyo: Mantan Wakil Ketua MPR dan Pendiri Mustika Ratu yang Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Profil Mooryati Soedibyo: Mantan Wakil Ketua MPR dan Pendiri Mustika Ratu yang Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Nasional
Pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo, Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo, Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Nasional
Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada, KPU Siap Sempurnakan Sesuai Saran MK

Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada, KPU Siap Sempurnakan Sesuai Saran MK

Nasional
Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

Nasional
MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

Nasional
Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Nasional
Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Nasional
Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | 'Dissenting Opinion' Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | "Dissenting Opinion" Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

Nasional
Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com