JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah dinilai abai terhadap permasalahan sosial lingkungan di masyarakat. Pengabaian ini pun menyebabkan terjadinya kasus pembunuhan aktivis lingkungan Salim Kancil di Lumajang, Jawa Timur.
Salim Kancil dan warga menolak aktivitas penambangan pasir sejak setahun silam, yang hingga kini belum dituntaskan.
Selain itu, masih banyak aktivis hak asasi manusia yang bergerak di sektor sumber daya alam dan lingkungan, seperti I Wayan Gendo di Bali yang dikriminalisasi karena menolak reklamasi Teluk Benoa oleh sekelompok orang.
"Wujud dari rezim kita sekarang ternyata rezim kita saat ini masih anti terhadap pembelaan hak atas tanah, upaya perlindungan masyarakat adat, dan terhadap pemenuhan hak ekonomi, sosial, dan budaya," ujar Kepala Divisi Advokasi Hak Ekonomi Sosial Budaya Kontras, Ananta Setiawan, usai aksi diam di bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Senin (26/9/2016).
Menurut Ananta, harapan terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo saat ini pupus.
Pasalnya, tak ada keberpihakan dari pemerintah saat ini terhadap upaya penuntasan HAM dan pelestarian lingkungan yang dulu dijanjikan saat kampanye.
"Kita melihatnya seperti itu. Bahwa harapan yang dulu pernah ada dengan bergantinya rezim ke Jokowi ternyata juga kandas di tengah jalan," ucap Ananta.
Ananta menuturkan, banyaknya kasus kriminalisasi terhadap aktivis HAM dan lingkungan di Indonesia saat ini menunjukkan bahwa pemerintah gagal dalam mengelola keadilan sosial di Indonesia.
"Saya masih belum melihat Jokowi punya keberpihakan pada isu-isu keadilan sosial semacam ini. Kalau punya keberpihakan, selesaikan. Lindungi mereka yang bergerak menjaga dan melestarikan sumber daya alam," ucap Ananta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.