Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisruh 14 Kursi DPR Papua sampai ke Telinga Presiden

Kompas.com - 26/09/2016, 16:13 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Staf Khusus Presiden Bidang Papua Lenis Kagoya melaporkan kisruh seleksi 14 kursi DPR Papua kepada Presiden Joko Widodo, Senin (26/9/2016). Presiden pun berpesan agar peristiwa itu tidak merembet ke persoalan keamanan.

"Arahan Presiden, intinya supaya peristiwa itu tak jadi persoalan gangguan keamanan," ujar Lenis seusai bertemu Presiden, Senin siang.

Lenis melaporkan, kini persoalan itu telah diambil alih pemerintah pusat. Dalam waktu dekat, seleksi 14 kursi DPR Papua itu akan dikembalikan ke proses yang sesuai dengan aturan perundangan.

"Ada tim dari Kementerian Dalam Negeri yang dibentuk untuk mengambil alih proses seleksi itu di mana saya menjadi penanggungjawabnya jadi kita tunggu saja," ujar Lenis.

Kronologi

Kisruh 14 kursi DPR Papua tersebut berawal dari kerja panitia seleksi Provinsi Papua menyeleksi 42 nama bakal calon anggota DPR Papua dari jalur pengangkatan atau orang asli Papua pada 11 Juli 2016.

Sehari kemudian, Gubernur Papua Lukas Enembe menggelar rapat internal. Rapat itu menghasilkan keputusan menolak keputusan Pansel. Selain itu, rapat memutuskan untuk mengganti 19 nama dan 42 nama calon DPR Papua tanpa melalui kerja tim Pansel.

"Kebanyakan, orang-orang yang diganti ini orang dari partai politik. Inilah yang jadi masalah," ujar Lenis.

Akibat dari keputusan tim gubernur itu, ada sekelompok masyarakat yang menggugat sang gubernur di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) atas tuduhan penyalahgunaan wewenang.

"Karena pembatalan keputusan Pansel itu tak melalui dasar yang jelas," ujar Lenis.

Kini, ia dan tim yang dibentuk Kementerian Dalam Negeri sudah mulai bekerja. Tim akan mengembalikan proses seleksi sesuai dengan aturan perundangan. Lenis menjamin seleksi 14 kursi DPR Papua kini akan terlepas dari bau politik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Bakal Bentuk Satgas Pemberantasan Judi 'Online' Pekan Depan

Pemerintah Bakal Bentuk Satgas Pemberantasan Judi "Online" Pekan Depan

Nasional
Ketua KPU Diadukan Lagi ke DKPP, Diduga Goda Anggota PPLN

Ketua KPU Diadukan Lagi ke DKPP, Diduga Goda Anggota PPLN

Nasional
KPK Duga Anggota DPR Ihsan Yunus Terlibat Pengadaan APD Covid-19

KPK Duga Anggota DPR Ihsan Yunus Terlibat Pengadaan APD Covid-19

Nasional
Projo Sebut Kemungkinan Prabowo Jadi Jembatan untuk Pertemuan Jokowi-Megawati

Projo Sebut Kemungkinan Prabowo Jadi Jembatan untuk Pertemuan Jokowi-Megawati

Nasional
Pakar Sebut Hakim MK Mesti Pertimbangkan Amicus Curiae Meski Bukan Alat Bukti

Pakar Sebut Hakim MK Mesti Pertimbangkan Amicus Curiae Meski Bukan Alat Bukti

Nasional
Bareskrim: 2 Oknum Karyawan Lion Air Akui Selundupkan Narkoba 6 Kali, Diupah Rp 10 Juta Per 1 Kg

Bareskrim: 2 Oknum Karyawan Lion Air Akui Selundupkan Narkoba 6 Kali, Diupah Rp 10 Juta Per 1 Kg

Nasional
Sekjen PDI-P: Otto Hasibuan Mungkin Lupa Pernah Meminta Megawati Hadir di Sidang MK

Sekjen PDI-P: Otto Hasibuan Mungkin Lupa Pernah Meminta Megawati Hadir di Sidang MK

Nasional
Peduli Kesejahteraan Masyarakat, PT Bukit Asam Salurkan Bantuan Rp 1 Miliar ke Masjid hingga Panti Asuhan di Lampung

Peduli Kesejahteraan Masyarakat, PT Bukit Asam Salurkan Bantuan Rp 1 Miliar ke Masjid hingga Panti Asuhan di Lampung

Nasional
Di Universität Hamburg Jerman, Risma Ceritakan Kepemimpinannya Sebagai Walkot dan Mensos

Di Universität Hamburg Jerman, Risma Ceritakan Kepemimpinannya Sebagai Walkot dan Mensos

Nasional
Kubu Prabowo Anggap 'Amicus Curiae' Sengketa Pilpres sebagai Bentuk Intervensi kepada MK

Kubu Prabowo Anggap "Amicus Curiae" Sengketa Pilpres sebagai Bentuk Intervensi kepada MK

Nasional
Sidang Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Dituntut 3 Tahun 5 Bulan Penjara

Sidang Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Dituntut 3 Tahun 5 Bulan Penjara

Nasional
Ajukan 'Amicus Curiae', Arief Poyuono Harap MK Tolak Sengketa Pilpres

Ajukan "Amicus Curiae", Arief Poyuono Harap MK Tolak Sengketa Pilpres

Nasional
Optimistis Pertemuan Prabowo-Megawati Berlangsung, Gerindra Komunikasi Intens dengan PDI-P

Optimistis Pertemuan Prabowo-Megawati Berlangsung, Gerindra Komunikasi Intens dengan PDI-P

Nasional
Dibantu Tony Blair Institute, Indonesia Percepat Transformasi Layanan Digital Pemerintah

Dibantu Tony Blair Institute, Indonesia Percepat Transformasi Layanan Digital Pemerintah

Nasional
Senat Mahasiswa Driyarkara Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Kabulkan Sengketa Pilpres 2024

Senat Mahasiswa Driyarkara Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Kabulkan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com