JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Andreas Hugo Pareira optimistis pasangan petahana, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Syaiful Hidayat memenangkan Pilkada DKI 2017.
Optimisme itu didasarkan pada tingginya elektabilitas pasangan tersebut di sejumlah survei.
"Terutama karena keuntungannya sebagai inkumben dengan tingkat kepuasan publik di atas 60 persen," ujar Andreas dalam siaran pers, Sabtu (24/9/2016).
Menurut Andreas, Ahok-Djarot terbukti unggul berdasarkan preferensi pilihan publik terhadap figur dengan kualifikasi solutif terhadap masalah di Jakarta.
Lalu, pengalaman empiris dalam persoalan pemerintahan kota. Ahok-Djarot juga dianggap figur yang menyentuh persoalan pokok masyarakat perkotaan, yakni lapangan kerja, transportasi dan perumahan.
"Dari preferensi publik seperti ini, terbukti hampir semua lembaga survey pada hasil top of mind menempatkan tiga besarnya Ahok, Risma, dan Ridwan Kamil. Karena ketiga figur inilah yang memenuhi preferensi pilihan publik," kata Andreas.
Selain itu, Ahok-Djarot memiliki dukungan besar dari partai yang mengusungnya. Selain dari PDI-P, Ahok-Djarot didukung Partai Golkar, Hanura, dan Nasdem.
Dengan begitu, Ahok hanya perlu memaksimalkan potensi kepuasan publik terhadap pemerintahannya. Ini dilakukan tanpa perlu banyak menebar janji karena Ahok-Djarot sudah memimpin Jakarta.
"Ahok-Djarot pun perlu memaksimalkan mesin partai terutama untuk mengawal dalam proses kampanye dan mengamankan penghitungan suara," ucap Andreas.
Andreas mengatakan, jika prediksinya berjalan efektif, Ahok-Djarot akan memenangkan Pilkada DKI hanya dalam satu putaran.
"Kalau ini semua berjalan efektif, dengan tidak bermaksud meremehkan pasangan lain, tapi saya yakin Ahok-Djarot akan menang dalam satu putaran," ujar Andreas.