JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Hayono Isman mengklaim Demokrat tak mempermasalahkan kader yang memiliki sikap politik berbeda.
Hayono memilih mendukung pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat ketimbang pasangan Agus Harimurti-Sylviana Murni yang diusung Partai Demokrat bersama tiga partai lain.
Menurut Hayono, Demokrat merupakan partai demokratis yang memahami pilihan kader sebagai pribadi.
"Saya percaya bahwa Partai Demokrat dapat memahami pilihan pribadi saya, apalagi pilihan ini juga sebenarnya sejalan dengan arahan Pak SBY (Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono)," ujar Hayono di Posko Muda Mudi Ahok, Jakarta, Sabtu (24/9/2016).
(Baca: Dukung Ahok-Djarot, Hayono Isman Siap Terima Konsekuensi dari Demokrat)
Hayono mencontohkan, ketika Pilpres 2014 berlangsung, dirinya tak memilih pasangan nomor urut satu, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Padahal, kata Hayono saat itu Demokrat cenderung merapat ke pasangan tersebut.
"Pilpres 2014 saya beda. Waktu itu kan kalau kita cermati Partai Demokrat mendukung nomor satu. Ya saya memilih nomor dua, enggak ada masalah itu," kata Hayono.
Kendati memilih pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam Pilpres 2014, Hayono tidak diberhentikan dari Demokrat.
Itu kata Hayono, karena Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono juga tak memberikan arahan kepada jajaran partai mendukung calon tertentu.
"Sampai hari ini saya tidak diberhentikan dari partai. Di Partai Demokrat boleh berbeda. Tidak ada arahan dari Pak SBY untuk mendukung cagub tertentu," tambah Hayono.
Hayono secara resmi menyatakan dukungannya pada pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Syaiful Hidayat di Pilkada DKI 2017,
Dukungannya dideklarasikan di Posko Muda Mudi Ahok, Jakarta hari ini.
(Baca: Kata Hayono, Repot kalau Pilih Cagub yang Mendadak Muncul dan Hanya Berteori)
Hayono mendukung Basuki atau Ahok dan Djarot meskipun Partai Demokrat resmi mengusung Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni untuk maju Pilkada DKI.
"Sejak awal saya sudah mendukung Ahok karena saya melihat bahwa sebagai inkumben, Ahok-Djarot memiliki prestasi sangat baik. Padahal secara efektif baru menduduki posisi gubernur dan wakil gubernur kurang dari dua tahun," ujar Hayono.