JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Tim Pemenangan Basuki Tjahaja Purnama, Miryam S Haryani, berharap masuknya PDI-P sebagai pendukung Ahok untuk pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017, tidak merusak harmoni yang sudah terbentuk.
Ia menegaskan bahwa tim pemenangan Ahok sudah terbentuk sejak dua bulan lalu.
Tim terdiri dari parpol yang sudah lebih dulu menyatakan dukungan seperti Nasdem, Golkar dan Hanura.
Ada pula kelompok relawan "Teman Ahok" yang sejak awal sudah mendukung. Tim sudah sepakat bahwa akan bergerak pada arah yang sama dan semangat yang satu, yakni memenangkan Ahok dalam pilkada.
(Baca: Hanura Berharap Formasi Tim Pemenangan Ahok Tak Banyak Berubah)
Dalam tim itu juga sudah diskusikan apabila di kemudian hari ada pendukung yang ikut bergabung, maka tinggal menyesuaikan dengan barisan yang sudah ada.
"Harmoni sudah terbentuk dan ritme sudah terbangun, jangan lagi dirusak hanya karena ingin pengakuan khusus akan superioritas yang dimilikinya," kata Miryam dalam keterangan tertulisnya, Kamis (22/9/2016).
Ketua DPP Hanura ini mengatakan, politik memang dinamis dan segala sesuatu bisa saja berubah dalam hitungan menit.
Akan tetapi, politik juga mengenal etika sehingga tidak semua hal bisa diubah tiba-tiba mengatasnamakan dinamisasi.
"Saya hanya ingin menggarisbawahi agar kita saling menghargai dan menghormati, banyak elemen dan parpol yang sudah dari jauh-jauh hari mendeklarasikan dukungannya untuk ahok, bagaimanapun juga mereka sudah berjuang lebih dulu jadi tidak bisa dinafikan begitu saja hanya karena menanggap lebih superior," ucap Miryam.
Miryam memahami bahwa hal ini hanya bagian dari proses penyesuaian gaya kerja dan komunikasi.
(Baca: Nusron Mengaku Tak Masalah Posisi Ketua Tim Pemenangan Ahok-Djarot Diambil PDI-P)
Elemen pendukung Ahok selama ini, bersama-sama PDI-P yang baru masuk, hanya perlu duduk bersama satu atau dua kali untuk menyamakan persepsi dan semangat juang yang ada.
"Saya pastikan bahwa tim pemenangan ahok-djarot akan terus dalam harmoni hingga lima tahun ke depan," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.