Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelelahan Jadi Pemicu Peningkatan Kematian Jemaah Haji di Pemondokan

Kompas.com - 22/09/2016, 14:03 WIB

MEKKAH, KOMPAS.com - Peningkatan jumlah kematian jemaah haji Indonesia di pemondokan pasca-puncak haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armina), diprediksi karena kelelahan dan kondisi cuaca.

Data hingga Kamis dini hari menunjukkan jumlah jemaah haji yang meninggal 221 orang, termasuk 14 orang meninggal pada Rabu (21/9/2016)) dan sembilan di antaranya meninggal dunia di pemondokan.

"Meninggal dunia di pemondokan menunjukkan jemaah belum sempat di-refer ke rumah sakit," kata Kepala Bidang Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPHI) Arab Saudi, dr Eka Jusup Singka, di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Mekkah, dikutip dari Antara, Kamis (22/9/2016).

Ia menyebut, pemondokan berada dalam peringkat kedua lokasi jemaah meninggal dunia setelah rumah sakit Arab Saudi, dengan total 71 jemaah dari 221 jemaah meninggal di pemondokan.

Jumlah kematian di pemondokan yang meningkat pesat pasca-Armina, menurut dia, karena jemaah yang belum pulih lelahnya pasca-menjalankan puncak haji kemudian tidak beristirahat.

Namun, jemaah justru melakukan banyak kegiatan lain, seperti mengejar ibadah sunnah atau wisata.

"Setelah Armina, mereka selalu mengupayakan waktunya untuk selalu ibadah. Umrah berkali-kali, padahal cuaca panas sehingga menyebabkan kesehatan jemaah haji tidak bagus," kata Eka.

Ia menambahkan, sebagian besar jemaah yang meninggal berusia di atas 60 tahun. Hanya satu orang yang tercatat berusia di bawah 40 tahun.

Sebagaimana sebelum Armina, tambah dia, penyakit jantung masih menduduki peringkat pertama penyebab kematian, sekitar 70 persen. Disusul oleh gangguan pernafasan, kanker, diabetes melitus dan lain-lain.

Sejumlah penyakit bawaan tersebut, menurut dia, rentan muncul apabila dipicu oleh kelelahan, cuaca, panas, debu, dan pola hidup jemaah.

"Banyak jemaah lanjut usia yang kemudian enggan makan," kata Eka.

Eka juga mengatakan, para petugas kesehatan bahkan turun langsung untuk menyuapi pasien yang mengalami gangguan pola makan.

Untuk menekan jumlah kematian pasca-Armina, kata dia, tim kesehatan memiliki program promotif preventif untuk memastikan jemaah mendapat asupan gizi yang bagus, makanan dan minuman terjaga, serta mengimbau jemaah agar mengurangi aktivitas fisik.

"Supaya jemaah tidak melakukan kegiatan yang tidak penting, yang tidak ada hubungan dengan kaidah ibadah, sehingga memicu heatstroke," ucapnya.

Ia menyebutkan, gangguan asupan gizi juga termasuk dehidrasi akibat kurang cairan. Oleh karena itu ia menganjurkan jemaah untuk jangan segan minum air.

"Sedikit-sedikit tapi sering," ucapnya.

Data hingga Rabu (21/9/2016), jumlah jemaah yang dirawat di rumah sakit Arab Saudi mencapai 106 orang. Sedangkan di KKHI terdapat 97 pasien dan di sektor-sektor terdapat 20 jemaah.

Tim kesehatan melakukan pemantauan rutin kondisi jemaah yang berada di rumah sakit Arab Saudi.

(Gusti NC Aryani/ant)

Kompas TV 221 Jemaah Haji Indonesia Meninggal
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com