Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenangan M Nuh terhadap Sosok Maftuh Basyuni

Kompas.com - 21/09/2016, 20:54 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh memiliki kenangan khusus terhadap mantan Menteri Agama, Maftuh Basyuni, yang baru berpulang pada Selasa (20/9/2016) kemarin.

Kenangan itu saat ia menjadi rektor di Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Menurut Nuh, Maftuh memiliki program yang luar biasa, yaitu dengan memberdayakan dan memperkuat kompetensi keilmuan santri.

Salah satu kelemahan pesantren, kata dia, adalah keterbatasan orang dengan latar belakang selain ilmu agama seperti sains dan teknologi.

"Oleh karena itu,  eliau punya program menyekolahkan anak-anak pesantren di berbagai perguruan tinggi seperti ITS, ITB, UI, IPB, UGM, Unair. Harapannya setelah mereka lulus, mereka bisa kembali lagi ke pesantren untuk memperkuat pesanteren," kata Nuh, di rumah duka Jalan Pengadegan Barat No. 12 Pancoran, Jakarta, Rabu (21/9/2016).

Nuh menyebutkan, kini telah banyak alumni program buatan Maftuh yang telah kembali untuk memperkuat pesantren.

Dengan program itu, kata dia, Maftuh telah melakukan reformasi pesantren dari dalam.

"Program telah terjadi di 2004 atau 2005. Untuk melakukan transformasi pesantren itu tidak mudah. Ini yang beliau lakukan penguatan dari dalam. Istilahnya silence tranformation. Tidak ramai, tidak gaduh tapi sekarang sudah bisa terlihat," ucap Nuh.

Nuh berharap, program yang telah dimulai oleh Maftuh tetap dilanjutkan. Misalnya, dikombinasikan dengan program Bidik Misi.

"Itu sebagian anak-anak dari pesantren yang tidak mampu. Ada program beasiswa anak anak pesantren yang hafal Al Quran masuk di perguruan tinggi," ujar Nuh.

Maftuh meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto, Selasa (20/9/2016), pukul 18.30 WIB.

Muhammad Maftuh Basyuni, SH yang lahir di Rembang, Jawa Tengah, 4 November 1939, adalah Menteri Agama pada Kabinet Indonesia Bersatu pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Ia menyelesaikan pendidikan sarjananya di Universitas Islam Madinah, Arab Saudi pada tahun 1968.

Periode 1976-1979, ia tampil sebagai Sekretaris Pribadi Duta Besar Indonesia di Jeddah.

Selain sebagai kepala rumah tangga kepresidenan saat Soeharto memimpin negara Indonesia, ia juga menjabat Sekretaris Negara pada pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid.

Sejak 2002, ia adalah Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi. Pada 2004, ia tampil sebagai ketua Delegasi Indonesia pada Pertemuan Tingkat Menteri OKI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com