JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat Intelijen Wawan H. Purwanto mengatakan Indonesia saat ini digempur ideologi asing.
Wawan menjelaskan, berbagai bentuk ideologi, mulai dari komunisme, liberalisme, hingga radikalisme terus mendoktrin masyarakat Indonesia.
"Sekarang itu yang paling gencar hantaman ideologi," ujar Wawan ketika diskusi 'Pergantian Kepala BIN: Reformasi Intelijen dan Kontestasi Sipil-Militer' di Jakarta, Jumat (9/9/2016).
Berbagai ideologi tersebut, lanjut Wawan, seringkali membawa kepentingan asing ke Indonesia.
Ini menjadi ancaman bagi Indonesia karena bisa mengganggu stabilitas negara dan berbagai elemen pendampingnya.
"Di bidang ideologi jelas carut marut kepentingan masuk ke kita. Sekarang itu ideologi Pancasila dipertaruhkan karena berhadapan dengan masuknya ideologi lain yang membuat porak-poranda semua elemen yang ada," tambah Wawan.
Wawan menjelaskan, gempuran ideologi ini dapat menghancurkan Pancasila sebagai ideologi negara.
"Pancasila ini mulai tergusur. Efek ideologi kekerasan sudah mulai ada. Sudah ada aksi teror kan menyuarakan ideologi ini," tambah Wawan.
Atas dasar itu, Wawan menilai masuknya berbagai ideologi ini perlu diantisipasi oleh Badan Intelijen Negara (BIN).
BIN, kata dia, perlu merumuskan suatu upaya penanganan yang strategis menghadapi masalah tersebut.
"Peminggiran ideologi menjadi tantangan bagi BIN. Ini masalah yang akan menggelayuti. Kita perlu suatu upaya penanganan secara strategis dan sistematis untuk mengatasi itu," tandas Wawan.