JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan BHI Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal mengatakan, keluarga dari anak buah kapan TB Charles yang disandera kelompok Abu Sayyaf akan mendatangi Kementerian Luar Negeri pada hari ini, Senin (5/9/2016).
Kedatangan tersebut untuk berkonsultasi dengan Kemenlu terkait anggota keluarganya yang masih disandera.
"Ini kunjungan seperti biasa. Mereka datang ke Jakarta atau kami ke Samarinda untuk konsultasi keluarga dengan pemerintah dan dengan psikolog," ujar Iqbal ,melalui keterangan tertulis, Senin.
Iqbal mengatakan, Kemenlu melakukan pendampingan psikologis terhadap keluarga sandera dan juga para sandera yang telah bebas.
Tak hanya untuk anak buah kapal TB Charles, tapi juga untuk para sandera lainnya yang masih berada di Filipina.
"Pastinya akan ada diskusi tentang perkembangan kondisi sandera," kata Iqbal.
Dalam pertemuan itu, Kemenlu akan menyampaikan kepada pihak keluarga mengenai perkembangan jalur diplomasi dan persuasi yang dibangun.
Sementara, untuk perkembangan dari jalur operasi intelijen, Kemenlu menyerahkannya kepada pihak yang lebih berwenang.
"Kami beberapa kali tekankan bahwa proses pembebasan setiap kasus berbeda karakternya," kata Iqbal.
Kementerian Luar Negeri melakukan pendekatan khusus yang berbeda dari sebelumnya pasca moratorium pembebasan sandera sebelumnya.
Bahkan, Menteri Luar Negeri Retno L.P Marsudi mengakui bahwa situasi di lapangan lebih dinamis dan sulit dari sebelumnya.
Meski demikian, pemerintah tetap melakukan upaya maksimal untuk membebaskan para sandera.