Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profesor, Pemerintah dan Perang Pengetahuan

Kompas.com - 01/09/2016, 22:24 WIB

Oleh:
Ario Djatmiko
Anggota Dewan Pakar PB IDI

Apabila seorang profesor tidak  mampu menghasilkan karya ilmiah yang di publikasikan di jurnal internasional sampai akhir 2017, tunjangan kehormatannya akan dipotong. Profesor yang semula menerima Rp 22 juta per bulan akan dipotong Rp 10,5 juta.

Menurut Syamsu Rizal (Kompas, 22/8), ancaman Ali Ghufron Mukti, Direktur Sumber Daya Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristek), itu masuk akal. Tanpa ancaman, 5.109 profesor di Indonesia berhak tidur tanpa melakukan apa pun kecuali mengajar saja.

Permenristek dan Dikti No 50/2015 menegaskan standar berdirinya sebuah Prodi, harus memiliki 6 dosen bertitel doktor dengan 2 di antaranya bergelar profesor. Setiap profesor harus memiliki minimal 2 karya ilmiah yang dipublikasi di Jurnal Internasional dan setiap doktor 1 karya ilmiah. Tanpa syarat tersebut, Prodi yang bersangkutan harus ditutup.

Syamsu Rizal menambahkan, mau tak mau para profesor akan kembali ke laboratorium untuk meneliti dan memublikasikan hasil ke jurnal internasional.

Kehormatan

Apa makna di balik sanksi tersebut? Sang profesor bukan hanya kehilangan tunjangan kehormatan Rp 10,5 juta. Lebih dari itu, dia kehilangan nilai tertinggi sebagai manusia, nama baik dan kehormatan. Sebuah adagium: ”Nilai Anda terletak pada apa produksi Anda”. Tanpa mampu produksi, Anda tak memiliki nilai apa-apa. Gelar seharusnya merupakan jaminan atas kemampuan produksi seseorang.

Kenyataannya, kesamaan gelar tidak selalu menunjukkan performa yang sama. Artinya, diperlukan telaah panjang sebelum memulai upaya meningkatkan performa seseorang.

Muir Gray menulis rumus tentang performa: Performance = besarnya Motivation dikalikan tingginya Competency dibagi besarnya Barrier (hambatan). Jelas di sini, baik-buruk performa seseorang bukan proses sederhana. Banyak faktor yang ikut memengaruhi. Pertanyaannya, apakah bentuk ancaman ini efektif untuk meningkatkan performa para profesor di negeri ini?

Salah satu komponen terpenting dalam mengenal konsep diri adalah self-esteem. Per definisi,self-esteem adalah dimensi penilaian diri yang menyeluruh, menyangkut kompetensi, harga diri, dan gambaran diri. Menurut Blascovich, komponen evaluatif terhadap konsep diri mewakili hal yang jauh lebih luas, mencakup kognitif, behavior yang bersifat menilai dan melibatkan sisi afektif paling dalam.

Maslow menyatakan, self- esteem adalah kebutuhan manusiawi yang menuntut pemenuhan dan kepuasan yang lebih tinggi nilainya. Dorongan pemenuhan diri merupakan kekuatan internal luar biasa untuk meraih sesuatu. Jelas di sini, self-esteem berhubungan erat dengan prestasi di tempat kerja.

Nathaniel Branden mengatakan, self-esteem bukan suatu kemewahan emosional semata, melainkan lebih merupakan persyaratan survive. Sebab, dari sanalah kita bisa berharap akan lahirnya integritas seseorang terhadap nilai standar profesi yang dijalankan, kekuatan pencapaian dan kualitas hubungan kerja.

Pekerja otak

Gelar adalah hal penting untuk menunjukkan bidang kerja dan keamanan profesi. Dokter mempunyai bidang dan tanggung jawab beda dengan sarjana teknik atau akuntansi. Di alam strata kelas pekerja, penyandang gelar termasuk golongan knowledge based worker, pekerja otak. Pengguna ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bekerja.

Drucker mengingatkan, dunia sedang memasuki era turbulen. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berjalan begitu cepat tak terkendali. Negara technology producerakan terus mendikte negara pengguna teknologi (technology consumer). Teknologi baru cepat menjadi usang, diganti teknologi yang lebih baru, lebih canggih dan terus berubah. Pekerja otak dituntut mampu terus mengikuti teknologi terkini atau tersingkir. Pada era perang ilmu pengetahuan yang dahsyat ini, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah urusan hidup-mati bangsa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo: Saya Enggak Tahu Ilmu Gus Imin Apa, Kita Bersaing Ketat…

Prabowo: Saya Enggak Tahu Ilmu Gus Imin Apa, Kita Bersaing Ketat…

Nasional
Prabowo: PKB Ingin Terus Kerja Sama, Mengabdi demi Kepentingan Rakyat

Prabowo: PKB Ingin Terus Kerja Sama, Mengabdi demi Kepentingan Rakyat

Nasional
Jokowi: UU Kesehatan Direvisi untuk Permudah Dokter Masuk Spesialis

Jokowi: UU Kesehatan Direvisi untuk Permudah Dokter Masuk Spesialis

Nasional
Cak Imin Titipkan Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Harap Kerja Sama Berlanjut

Cak Imin Titipkan Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Harap Kerja Sama Berlanjut

Nasional
Gibran Cium Tangan Ma'ruf Amin Saat Bertemu di Rumah Dinas Wapres

Gibran Cium Tangan Ma'ruf Amin Saat Bertemu di Rumah Dinas Wapres

Nasional
KPK Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli di Rutan

KPK Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli di Rutan

Nasional
Program Makan Siang Gratis Masih Dirumuskan, Gibran: Jumlah Penerima Segera Kami Pastikan

Program Makan Siang Gratis Masih Dirumuskan, Gibran: Jumlah Penerima Segera Kami Pastikan

Nasional
Wapres: Prabowo Lanjutkan Pemerintahan Jokowi, Tak Perlu Transisi

Wapres: Prabowo Lanjutkan Pemerintahan Jokowi, Tak Perlu Transisi

Nasional
Jokowi Disebut Akan Berikan Satyalancana ke Gibran dan Bobby, Istana: Tak Ada Agenda ke Surabaya

Jokowi Disebut Akan Berikan Satyalancana ke Gibran dan Bobby, Istana: Tak Ada Agenda ke Surabaya

Nasional
Takziah ke Rumah Duka, Jokowi Ikut Shalatkan Almarhumah Mooryati Soedibyo

Takziah ke Rumah Duka, Jokowi Ikut Shalatkan Almarhumah Mooryati Soedibyo

Nasional
 Presiden PKS Datangi Nasdem Tower, Disambut Sekjen dan Ketua DPP

Presiden PKS Datangi Nasdem Tower, Disambut Sekjen dan Ketua DPP

Nasional
Gibran: Pelantikan Wapres 6 Bulan Lagi, Saya Ingin ‘Belanja’ Masalah Sebanyak-banyaknya

Gibran: Pelantikan Wapres 6 Bulan Lagi, Saya Ingin ‘Belanja’ Masalah Sebanyak-banyaknya

Nasional
Sambutan Meriah PKB untuk Prabowo

Sambutan Meriah PKB untuk Prabowo

Nasional
Berkelakar, Menkes: Enggak Pernah Lihat Pak Presiden Masuk RS, Berarti Menkesnya Berhasil

Berkelakar, Menkes: Enggak Pernah Lihat Pak Presiden Masuk RS, Berarti Menkesnya Berhasil

Nasional
Pidato Lengkap Prabowo Usai Ditetapkan Jadi Presiden RI Terpilih

Pidato Lengkap Prabowo Usai Ditetapkan Jadi Presiden RI Terpilih

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com