Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemulihan Kondisi Korban Prostitusi Anak untuk Kaum Gay Ditangani Kemensos

Kompas.com - 31/08/2016, 22:08 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal Ari Dono Sukmanto mengatakan, polisi hanya menangani proses hukum dalam kasus dugaan perdagangan anak untuk prostitusi kaum gay. 

Sementara pemulihan para korban, kata Ari, akan ditangani Kementerian Sosial. Namun saat ini, korban diperiksa terlebih dahulu di unit anak kepolisian.

"Kami cari ruangan yang tidak mengganggu kondisi psikologis. Biasanya kita melaksanakan kegiatan supaya mereka lebih positif," ujar Ari di Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu (31/8/2016).

Kesehatan korban, lanjut Ari, akan diperiksa tenaga medis. Dikhawatirkan para korban terpapar penyakit menular seksual dari pelanggan mereka.

Untuk penanganan psikologis, akan diserahkan ke Kementerian Sosial. "Khusus untuk eksploitasi anak semacam ini dengan menggunakan fasilitas siber, ini baru pertama kalinya," kata Ari.

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menegaskan, pihaknya bertanggungjawab terhadap penanganan para korban yang masih di bawah umur.

Selama proses pemulihan dilakukan, kata Khofifah, para korban didampingi orangtua.

"Mudah-mudahan tidak ada terindikasi kemungkinan drug user atau penyakit kelamin. Tugas kami siap melakukan proses itu terhadap korban anak," kata Khofifah.

Khofifah mengatakan perlu perhatian dan kewaspadaan orangtua agar anak terhindar dari kejahatan seperti ini. Khofifah mengatakan, yang pertama dan utama bertanggungjawab terhadap anak adalah orangtua.

(Baca: Pelaku Prostitusi Anak untuk Kaum Gay Juga Setubuhi Korbannya)

"Ada di antara korban ternyata keluarganya dari keluarga broken home. Tugas kita penguatan ketahanan keluarga," kata Khofifah.

Proses terapi psikologi dianggap penting karena korban pasti mengalami traumatis selama dipekerjakan sebagai budak seks.

Khofifah mengatakan, terapi tersebut akan mengurangi rasa trauma dan untuk menghindari agar apa yang dialami mereka saat ini tak berpengaruh terhadap kehidupan di masa depan.

"Yang seringkali muncul, mereka (korban kejahatan seksual) tidak sempat dapet terapi. Itu yang memungkitkan memori terpanggil kembali. Yang semula korban malah jadi pelaku," kata Khofifah.

Kompas TV Polisi Bongkar Prostitusi Anak untuk Kaum Gay

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com