Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurang Peralatan dan Personel, Bakamla Diminta Tingkatkan Koordinasi dengan TNI AL

Kompas.com - 30/08/2016, 21:27 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto mengatakan pemerintah tengah meningkatkan upaya pengamanan di wilayah perairan Indonesia untuk menghindari peristiwa pembajakan kapal kembali terulang.

Namun dia mengakui saat ini Badan Keamanan Laut RI (Bakamla), salah satu institusi yang bertugas melakukan patroli, masih memiliki keterbatasan dari sisi kemampuan dan perlengkapan.

Menurut Wiranto keterbatasan itu memengaruhi Bakamla dalam menjalankan patroli keamanan dan keselamatan di wilayah perairan dan wilayah yurisdiksi Indonesia.

"Saat ini Bakamla memang kemampuannya masih terbatas dalam arti perlengkapan yang dia miliki terbatas," ujar Wiranto usai melakukan pertemuan dengan Kepala Bakamla RI Laksamana Madya TNI Ari Soedewo di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Selasa (30/8/2016).

Wiranto menuturkan, saat ini Bakamla hanya memiliki enam kapal laut. Itu tak sebanding dengan fungsi Bakamla yang bertanggungjawab menjaga keamanan seluruh wilayah perairan Indonesia.

Apalagi belakangan, tanggungjawab itu kian besar karena banyak terjadi terjadi tindak kejahatan seperti penangkapan ikan secara ilegal, keamanan transportasi laut dan pembajakan kapal.

"Masalah-masalah seperti itu semua kan berkaitan dengan tugas Bakamla," ungkapnya.

Wiranto pun berharap keterbatasan yang ada tidak mengurangi kinerja Bakamla dalam menjaga keamanan laut Indonesia.

Dia berharap Bakamla bisa menjalin kerja sama dan meningkatkan koordinasi dengan TNI Angkatan Laut yang memiliki armada patroli laut yang lebih banyak.

Hal tersebut juga harus dilakukan supaya tidak terjadi tumpang tindih tugas dan kewenangan antara Bakamla dan TNI AL.

"Tadi saya sampaikan, sementara ini harus rajin untuk koordinasi dengan lembaga lain terutama Angkatan Laut yang memiliki begitu banyak armada. Paling tidak mereka bisa koordinasikan kekuatan di laut dalam melakukan pengamanan," pungkasnya.

Kompas TV Bakamla Tangkap 2 Kapal Pencuri Ikan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com