Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen PDI-P: Ada yang Mau Pecah Belah Partai dengan Isu Pencopotan Bambang DH

Kompas.com - 30/08/2016, 20:48 WIB
Dimas Jarot Bayu

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto menyatakan, isu pencopotan Bambang DH dari Pelaksana Tugas DPD PDI-P DKI karena menolak Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) hanya strategi oknum dalam memecah-belah keputusan partai.

Selain itu, Hasto menilai, isu pencopotan Bambang digunakan untuk merusak solidaritas partai berlambang banteng moncong putih tersebut dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Isu pencopotan itu adalah sebuah framing untuk memecah-belah keputusan dan solidaritas partai," ujar Hasto usai peresmian kegiatan Sekolah Partai Calon Kepala Daerah di Wisma Kinasih, Kota Depok, Selasa (30/8/2016).

Menurut Hasto, Bambang telah berhasil melakukan tugasnya untuk memimpin Dewan Pimpinan Daerah (DPD) DKI Jakarta dan mengkonsolidasi jajaran anggota partai dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.

(Baca: Bambang DH Pasang Badan Ajak Kader PDI-P Tidak Ragu Lawan Ahok)

Oleh karena itu, Bambang ditarik kembali DPP untuk fokus pada jabatannya sebagai Ketua Bidang Pemenangan Pemilu.

"Mas Bambang dinilai mampu mengkonsolidasi jajaran partai di DKI Jakarta. Karena itulah dengan tanggung jawab memenangkan Pilkada Serentak, Bambang akhirnya ditarik DPP," kata Hasto.

Selain itu, Hasto menilai DPP juga menerima usulan penetapan Ketua DPD PDI-P DKI definitif sebagai syarat pendaftaran calon ke KPU. Hal ini membuat DPP menerima usulan agar Adi Wijaya ditetapkan sebagai ketua DPD DKI definitif.

"Tidak ada pertimbangan lain kecuali peraturan KPU, bahwa calon kepala daerah harus didaftarkan pengurus definitif," ungkap Hasto.

Kompas TV PDI-P Berkoalisi dengan PKB di Pilkada DKI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com