JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Ketua Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) yang saat ini menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso mengakui, masih ada yang tidak puas atas terpilihnya Hendropriyono menjadi Ketua PKPI. Namun, dia berharap perpecahan tak berlangsung lama.
"Mudah-mudahan bisa bersatu ya. Aku akan ikut berusaha mendamaikannya," ujar Sutiyoso saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (30/8/2016).
Sutiyoso mengaku, perpecahan PKPI sempat jadi perhatian Presiden Joko Widodo. Presien Jokowi menanyakan situasi PKPI kepada Sutiyoso ketika melangsungkan komunikasi informal.
"Ya cuma ditanya, ada apa dengan partai, saya jawab, biasalah Pak, partai ribut," ujar dia.
Konflik internal
Wakil Sekjen PKPI Takudaeng Parawansa mengatakan, perpecahan itu diawali saat Ketua PKPI periode sebelum Hendro, yakni Isran Noor membatalkan Surat Keputusan (SK) pengangkatan tiga Ketua DPP.
(Baca: Aklamasi, Hendropriyono Terpilih sebagai Ketua Umum PKPI)
Tiga Ketua DPP yang dibatalkan yakni Ketua DPP Sulawesi Selatan, Papua dan Sumatera Utara. Rupanya, tiga Ketua DPP itu meminta dukungan ke Wakil Ketua Umum dan Sekjen PKPI saat itu, yakni Jimmy E. Jambak dan Samuel Samson.
"Lalu ada sejumlah DPP yang mengeluarkan mosi tidak percaya ke Pak Isran Noor. Namun, itu sudah teratasi setelah ada Kongres Luar Biasa di mana Hendropriyono terpilih sebagai Ketua Umum melalui aklamasi," ujar Parawansa.
Ia memastikan, jajaran pengurus Hendropriyono tidak akan memusuhi Jimmy dan Samuel serta pengikutnya. Pihaknya malah akan merangkul mereka untuk duduk kembali di kepengurusan.
"Kami maunya perdamaian yang elegan," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.