Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Komentar Pedas Ahok soal PDS HB Jassin "Menggusur" Berita Penangkapan Aa Gatot

Kompas.com - 30/08/2016, 07:59 WIB

PALMERAH, KOMPAS.com — Bagi yang tak sempat mengikuti berita kemarin, Anda tak perlu khawatir karena Kompas.com selalu menghadirkan ringkasan berita kemarin setiap pagi. Senin (29/8/2016) kemarin, dari pagi hingga sore hari, pemberitaan Tanah Air didominasi berita-berita penangkapan Gatot Brajamusti terkait kasus narkoba.

Namun, pada malam hari, komentar "pedas" Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok terkait penjelasan pendanaan Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin langsung menarik perhatian pembaca. Dari berita itu, tecermin bagaimana PDS HB Jassin hingga kini masih berjuang dengan minimnya pendanaan.

Komentar Ahok ditujukan kepada mereka yang mengkritik Pemerintah Provinsi DKI yang dianggap tak peduli PDS HB Jassin. Sejarawan JJ Rizal salah satu orang yang mendapat "semprotan" Ahok.

Di Kompas.com, hingga Selasa (30/8/2016) pagi pukul 07.48, satu berita terkait PDS HB Jassin yang paling populer ini sudah dibaca 57.912 kali. Sementara itu, satu berita terkait penangkapan Aa Gatot dibaca 44.199 kali.

Seperti apa dinamika berita kemarin? Simak berita-berita di bawah ini yang perlu Anda ketahui.

1. PDS HB Jassin dan komentar pedas Ahok

Nibras Nada Nailufar Rizal Ramli membacakan Sajak Sebatang Lisong karya WS Rendera di Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (26/8/2016).
Senin (29/8/2016) kemarin, publik kembali diingatkan soal kondisi Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin yang masih memprihatinkan. Hingga kini, belum ada sistem pendanaan yang berkelanjutan untuk menjamin keberlangsungan PDS HB Jassin ke depan.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama merasa dia justru sedang membantu keberlangsungan Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat. Dia secara rutin memberikan sebagian uang operasionalnya untuk digunakan sebagai gaji pegawai PDS HB Jassin.

"Kalau saya enggak mau kasih gaji sama mereka, boleh enggak saya? Boleh dong. Lu bakal berhenti enggak? Pasti berhenti sendiri. Makanya, justru saya takut kamu berhenti, makanya saya kasih gaji kamu, saya takut enggak ada yang rawat," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (29/8/2016).

Sejarawan JJ Rizal dan pengelola PDS HB Jassin sebelumnya mengeluhkan dana hibah yang tidak lagi mereka terima dari Pemprov DKI Jakarta. Terkait hal itu, Ahok mengatakan, dana hibah memang tidak bisa diberikan secara terus-menerus.

Dia sudah menawarkan kepada pengelola PDS HB Jassin agar Pemprov DKI bisa mengambil alih pusat dokumentasi itu. Namun, mereka menolaknya. Salah satu alasannya adalah takut pegawai lama tidak diperbolehkan bekerja lagi di sana.

Baca selengkapnya di sini.

Baca pula Ahok: JJ Rizal Enggak Usah Sok Deh, yang Gaji Pegawai HB Jassin Tiap Bulan Itu Gua!

Sebelumnya, mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli bersama sejarawan JJ Rizal, Jumat (26/8/2016), mengunjungi PDS HB Jassin. Dalam kunjungan yang awalnya membicarakan peta politik Pilkada DKI Jakarta itu, keduanya juga membahas nasib pusat kebudayaan yang terletak di Taman Ismail Marzuki ini.

Ketua PDS HB Jassin, Ariyani Isnamurti, menuturkan bahwa tahun ini mereka tidak menerima dana hibah dari Pemprov DKI Jakarta dengan alasan lupa. Padahal, setiap tahun mereka membutuhkan hibah dari pemerintah untuk menggaji pegawai dan biaya perawatan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com