Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Handoko Gani
Analis Kebohongan

Analisis kebohongan, anggota tim ahli kepolisian untuk kasus kriminal tertentu, trainer korporasi dan pemerintahan, termasuk KPK. || www.handokogani.com || @LieDetectorID

Bolehkah Presiden Berbohong?

Kompas.com - 29/08/2016, 20:58 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorWisnubrata

Pertanyaan soal bolehkah presiden berbohong ini saya angkat karena terinspirasi artikel yang membahas kandidat presiden Amerika Serikat: Hillary Clinton dan Donald Trump. Keduanya dituduh sebagai capres yang suka berbohong oleh pihak lawannya.

Namun sebelumnya saya ingin bertanya kepada Anda: Presiden mana-kah yang Anda pilih? Presiden yang tidak bisa berbohong atau Presiden yang tidak akan berbohong ?

Saya ingin Anda merenungkan penjabaran saya berikut ini.

Adakah orang yang lebih suka berbohong dari saya atau Anda? Pasti. Tapi dari mana kita tahu? Manusia sudah berbohong sejak usianya 2 tahun.

Anda, saya, pemimpin terpilih, ataupun capres yang kalah pernah berkali-kali melanggar janji selama hidup di dunia. Di sisi lain, hingga hari ini, tidak ada riset atau alat yang bisa menghitung jumlah kebohongan kita.

Dalam kaitannya dengan politik, bisakah kita menyatakan Pemimpin X adalah seorang pembohong? Tidak bisa. Karena alasan yang sama seperti di atas.

Lagipula, Anda dan saya hanya tahu kontrak/janji politik yang dibuka kepada publik. Kita tidak tahu kontrak/janji politik di balik layar. Darimana kita bisa tahu Capres X atau Pemimpin X adalah orang yang lebih banyak berbohong daripada Capres Y atau mantan Pemimpin X ?

Selanjutnya, apakah perkataan yang  tidak konsisten itu adalah suatu kebohongan? Misalnya soal banjir. Mengklaim kepada publik bahwa tidak ada terjadi banjir, namun akhirnya terjadi banjir setelah hujan seharian bisakah disebut sebagai kebohongan?

Menurut definisi bohong, pernyataan tersebut masih bisa dikategorikan sebagai pernyataan yang kepede-an atau mungkin “sesumbar”. Tetapi sama sekali tidak ada hubungannya dengan kebohongan.

Mengapa demikian? Karena ketika menyatakan hal tersebut, sang pemimpin barangkali mendapat perhitungan dari para ahli bahwa tidak akan terjadi banjir.

Namun siapa sangka, terjadi hujan dengan curah hujan di atas rata-rata, yang tidak diprediksi oleh BMKG dan lembaga terkait lainnya. Atau ternyata di luar dugaan terjadi kebocoran di bendungan, atau hal-hal di luar perkiraan. Ini tentu tidak bisa disebut bohong.

Bohong itu mengetahui sesuatu namun memberikan pernyataan yang berbeda. Misalnya seorang pemimpin tahu bahwa ada potensi banjir, namun menyatakan bahwa tidak akan terjadi banjir bahkan genangan sekalipun.

Dalam konteks politik, bohong adalah ketika seorang kandidat mengumbar janji politik kepada publik tentang sesuatu yang sebetulnya dia sendiri tahu bahwa tidak bisa dilaksanakan, dia sendiri enggan melaksanakan, atau dia tahu betul bahwa itu hanya janji kosong demi menarik masyarakat memilih dirinya.

Tetapi bila seseorang  ternyata belum atau tidak berhasil mewujudkan janji politik yang ia buat karena adanya halangan yang tidak terkalkulasi sebelumnya, atau ternyata ada prioritas mendadak, maka secara definisi, ia tidak dikategorikan berbohong.

Adakah pemimpin terpilih yang tidak bisa berbohong? Tidak ada. Kalo ada yang klaim dirinya tidak bisa berbohong, dia sendiri sudah berbohong dengan pernyataannya ini.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com