JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi III DPR Desmond Junaidi Mahesa menyatakan dari lima calon Hakim Agung yang mengikuti uji kelayakan dan kepatutan di DPR, tak ada satu pun calon yang dinilai berintegritas tinggi.
Menurut Desmond, hal itu dapat dilihat dari rekam jejak putusan yang mereka keluarkan semasa menjadi hakim.
"Ini kan bicara kualitas dan kami agak susah menilai. Mereka ini tidak ada putusan yang menggembirakan, belum revolusioner," papar Desmond di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (29/8/2016).
Politisi Partai Gerindra itu mengatakan kualitas hakim merupakan produk dari integritas yang dimilikinya. Oleh karena itu, dalam uji kelayakan dan kepatutan kali ini, Desmond menyatakan Komisi III lebih menitikberatkan pada integritas yang dimiliki para calon Hakim Agung.
(Baca: Calon Hakim Agung Dikomplain DPR, Ketua KY Mengaku Sudah Lakukan Seleksi Ketat)
"Kalau soal intelektualitas saya yakin para calon Hakim Agung ini hebat semua, tetapi masalahnya hari ini kami bicara integritas, kira-kira sama enggak integritas para calon dengan yang tertangkap tangan sama KPK, lagi-lagi itu juga soal integritas," ujar Desmond.
Desmond melanjutkan dari tiga hakim perdata yang diuji, mereka dinilai belum pernah mengeluarkan putusan yang revolusioner. Desmond menilai Kamar perdata sejatinya merupakan hal yang sensitif. Hal itu tercermin dari kasus sengketa tanah antara rakyat dengan korporasi.
(Baca: Calon Hakim Agung: Di MA, Pegawai Pengantar Kertas Saja Mobilnya Bagus)
"Kalau ada kasus tanah rakyat versus korporasi ya korporasi yang acap kali menang, makanya persoalan perdata ini kan integritas orang, dan para calon ini belum memperlihatkan putusan yang menggembirakan dalam perdata," tutur Desmond.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.