JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon gubernur DKI Jakarta yang diusung Partai Gerindra, Sandiaga Uno mengatakan, pernyataan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang berjanji berbicara lebih santun merupakan bentuk pencitraan jelang Pilkada DKI Jakarta 2017.
Sandiaga mengatakan, pernyataan Ahok itu seperti mengindikasikan bahwa Ahok telah mendengar kemauan dari warga Jakarta.
Semenjak menduduki jabatan sebagai wakil gubernur hingga diangkat menjadi Gubenur DKI, Ahok kerap berbicara keras dan tegas. Bahkan tak jarang, kata-kata umpatan keluar dari mulutnya.
Karena itu, Sandiaga bersyukur bahwa Ahok ingin mengubah cara bicaranya.
"Alhamdulillah, proses Pilgub membawa kebaikan. Tapi itu bentuk pencitraannya dia," ujar Sandiaga saat ditemui Kompas.com di Jakarta Utara, Sabtu (27/8/2016).
Sandiaga juga menilai bahwa hal itu merupakan taktik kampanye Ahok sebagai saran dari konsultan politiknya.
"Kita sudah tahu Pak Gubernur memang seperti itu, saya aslinya seperti ini. Mungkin tuntutan dari masyarakat dan tim konsultan Pak Gubernur mungkin ingin mengubah," ujar Sandiaga.
Sandiaga juga membandingkan dirinya dan Ahok soal cara berbicara. Sandiaga menilai kalau dirinya lebih tenang untuk berbicara di depan umum, dan tidak meledak-ledak seperti Ahok.
Sebelumnya, Ahok mengaku siap bekerja dan menang dengan santun. Hal ini ia sampaikan di hadapan ratusan pendukungnya yang hadir dalam peresmian Rumah Lembang, Kamis (25/8/2016) malam.
(Baca: Ahok Akan Berhenti Berkata Kotor)
Ahok meyampaikan nasihat sejumlah teman dekatnya yang meminta ia untuk tidak lagi menggunakan kata-kata yang tidak sopan saat berbicara.
Ia pun menjelaskan bahwa gaya bicara seperti itu menjadi hal yang wajar di kampungnya, Manggar, Belitung Timur.
(Baca juga: Ahok: Banyak Pejabat DKI Santun Bicaranya, Ternyata Bajingan!)
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.