Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menguak Kisah Romo Mangun dalam "Mangun"

Kompas.com - 26/08/2016, 19:47 WIB
Dimas Jarot Bayu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Y.B Mangunwijaya dikenal sebagai seorang rohaniwan, arsitek, dan sastrawan yang besar karena karya-karyanya.

Namun, mungkin tak banyak yang tahu bahwa ia juga seorang aktivis yang memperjuangkan warga tertindas.

Setelah 10 tahun menjadi rohaniwan, arsitektur, dan dosen, Romo Mangun, demikian ia biasa disapa, membantu warga di Kali Code, Jogjakarta dan Kedung Ombo, Sragen.

Perjuangannya membela rakyat tertindas dari penggusuran menjadi hal yang menarik kala ia menggunakan pendekatan intelektual.

"Ada hal berbeda ketika Romo Mangun membela warga tertindas. Saat menentang penggusuran, dia tidak dengan emosi, tapi pendekatan intelektual," ujar penulis buku novel biografi 'Mangun', Sergius Sutanto, di Toko Buku (TB) Gramedia Matraman, Jakarta, Jumat (26/8/2016).

Sergius mengisahkan, Romo Mangun melakukan pendekatan arsitektur untuk membela warga pinggiran Kali Code ketika akan digusur.

"Romo Mangun menyumbang pemikirannya untuk membangun hunian-hunian dengan eksterior yang akrab dengan kondisi sosial-budaya warga setempat, namun tetap indah dipandang mata," ujar Sergius.

Selain itu, Romo Mangun juga turut membangun mentalitas warga Kali Code untuk tidak membuang sampah sembarangan.

"Dia membangun Kali Code menjadi sangat indah, dengan arsitektur yang unik," lanjut Sergius.

Perjuangan Romo Mangun tak berhenti di sana. Dalam keadaan sakit, kata Sergius, Romo Mangun membela para petani di Kedung Ombo yang digusur karena wilayahnya akan dijadikan sebuah waduk.

"Dokter melarang Romo untuk beraktivitas karena penyakit jantung. Tapi relawan berkunjung dan minta Romo masuk Kedung Ombo. Banyak orang melihat Romo sakit saat memperjuangkan Kedung Ombo," papar Sergius.

Namun, perjuangan Romo Mangun bukan tanpa sebab. Keluarga, terutama sosok ibu, turut mengambil peran besar di balik perjuangannya selama ini.

Menurut Sergius, keputusan Romo Mangun keluar dari gereja serta melepaskan pekerjaan sebagai arsitek dan dosen untuk membela rakyat tertindas, diambil dengan pertimbangan ibu serta keluarganya.

"Novel biografi ini akhirnya kembali kepada keluarga. Tulisan-tulisan tentang Romo Mangun tidak pernah menyentuh keluarga. Maka buku ini memperlihatkan Romo Mangun menjadi seperti itu karena siapa," papar Sergius. 

Ia berharap, buku setebal 402 halaman ini mampu membangkitkan semangat berkeadilan dengan berkaca pada apa yang dilakukan Romo Mangun.

"Jika laki-laki membaca buku ini saya ingin dia punya spirit, ketegasannya membela kaum tertindas. Jika perempuan terinspirasi soal keibuan orangtua Romo Mangun," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
'Checks and Balances' terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

"Checks and Balances" terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasional
PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

Nasional
Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Nasional
Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Nasional
Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com