JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Institute of Good Governance and Regional Development (IGGRD) Eka Simanjuntak menilai, sistem kokulikuler yang digagas oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, tepat jika diterapkan di sekolah-sekolah yang ada di kota besar.
Hal itu disampaikannya dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (24/8/2016).
"Ya untuk kota-kota seperti di Jakarta, iya," ujar Eka.
Akan tetapi, menurut Eka, jika diterapkan, kebijakan itu sebaiknya tidak wajib diterapkan di seluruh sekolah.
Ia mengatakan, tidak semua siswa yang sekolahnya berada di kota besar orangtuanya bekerja.
"Tapi itu pilihan, enggak wajib. Kalau orangtua yang tidak mengawasi anaknya fine, silakan. Kan ada juga sistem penitipan sekolah, tapi itu pilihan saja. Jangan bilang mau diterapkan seluruhnya," kata dia.
"Kan ada keluarga juga yang ibunya enggak kerja. Nah terus gimana gitu?" lanjut Eka.
Sebelumnya, Muhadjir menyebutkan, salah satu alasan dimunculkannya wacana kokurikuler atau yang sebelumnya ramai disebut full day school agar keberadaan siswa dapat selalu terawasi hingga dijemput oleh orangtua mereka yang sibuk bekerja.
Dengan tetap berada di sekolah, para siswa dinilai dapat terhindar dari pengaruh-pengaruh negatif dan kegiatan kontraproduktif, seperti penyalahgunaan narkoba, tawuran, dan sebagainya.