Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota Paskibraka: Bisakah Kami yang Perempuan Jadi Kapolri?

Kompas.com - 19/08/2016, 20:39 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -Pertanyaan soal kesempatan menjadi polisi menjadi salah satu yang ditanyakan oleh sejumlah anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) 2016 saat berkunjung ke Mabes Polri, Jakarta, Jumat (19/8/2016).

Anggota Paskibraka asal Nusa Tenggara Barat (NTB) Laoly Musa Pratami, misalnya. Ia bertanya mengenai kesempatan perempuan menjadi pucuk pimpinan institusi Polri.

"Apakah sebagai perempuan yang bercita-cita sebagai Polwan tidak diperbolehkan menjadi Kapolri sebagaimana Kapolri semuanya laki-laki? Apakah kami tidak bisa memimpin selagi ada laki-laki?" tanya Laoly.

Kepala Badan Peliharaan Keamanan (Kabraharkam) Polri Komjen Pol Putut Eko Bayu Seno yang menerima para Paskibraka, mengatakan, tidak ada persyaratan khusus untuk menjadi Kapolri.

Untuk menjadi Kapolri, kata dia, maka seseorang harus merupakan perwira tinggi yang masih aktif di kepolisian.

"Yang sudah pensiun enggak boleh. Tidak ada persyaratan harus laki-laki," ujar Putut.

"Cuma, selama ini yang menjadi Kapolri itu selalu lulusan Akpol (Akademi Kepolisian) karena setelah lulus Akpol berpangkat Inspektur dua polisi, kalau dulu letnan dua, itu sampai jenjang perwira tinggi masih cukup umurnya. Sedangkan Polwan (Polisi Wanita) yang lulusan Akpol yang pertama kali sekarang baru pangkatnya AKP (Ajun Komisaris Polisi)," tambah dia.

Putut menceritakan, pernah ada seorang Polwan yang menjabat sebagai Kapolda Banten yaitu Brigjen Rumia, seorang sarjana lulusan ilmu bidang olahraga.

"Karena mempunyai kemampuan dan dinilai oleh pimpinan atas kinerja sebelumnya pantas jadi Kapolda. Maka pada saat itu, Kapolri berani memerintahkan Polwan (Rumia) jadi Kapolda. Baru satu-satunya itu," ujar Putut.

Putut mengatakan, Polri juga berharap ada Polwan yang mengikuti jejak Rumia menjadi Kapolda. 

"Kapolres banyak (yang perempuan), kapolsek lebih banyak lagi. Kasat-kasat di Polres juga sudah banyak, Direktur-direktur di Polda juga sudah banyak polwan," kata dia. 

Ia juga menyelipkan kata-kata yang menyemangati para Paskibraka.

"Jangan kecil hati, yang dari NTB kalau masuk Akpol tahun 2020, (saat) 2030 nanti adek yang jadi Kapolri," ujar Putut disambut riuh tepuk tangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com