Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setya Novanto Bantah Usulkan Nama untuk Gantikan Arcandra

Kompas.com - 17/08/2016, 15:57 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto membantah mengusulkan nama kepada Presiden Joko Widodo untuk pengganti Arcandra Tahar sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.

Isu Golkar menyodorkan nama muncul setelah beberapa waktu lalu Novanto hadir di Istana Negara, kemarin. Terkait isu itu, Novanto kembali menegaskan bahwa partainya ikhlas mendukung presiden hingga 2019.

"Itu merupakan harga mati dari Partai Golkar yang tidak akan pernah surut tapi berjuang tanpa persyaratan-persyaratan apapun terkait pencalonan menteri-menteri," kata Novanto di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (17/8/2016).

Pernyataan Novanto ditegaskan Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham. Penunjukan dan pemberhentian menteri menurutnya adalah hak prerogatif presiden.

Golkar, kata Idrus, sekalipun partai pendukung pemerintah tak dapat mengintervensi keputusan presiden.

(Baca: Golkar Nilai Tak Perlu Hak Interpelasi untuk Usut Polemik Arcandra Tahar)

"Ketum kemarin ke Istana tidak membicarakan masalah itu. Tetap menyerahkan semuanya kepada presiden untuk mengambil langkah-langkah siapa penggantinya," ujar Idrus.

Idrus menambahkan, dalam pertemuannya dengan Jokowi, Novanto menyampaikan bahwa presiden harus menjamin bahwa pengganti Arcandra nantinya dapat memastikan langkah percepatan program-program migas dan energi betul-betul dapat ditangani dengan baik.

Seperti dikutip tribunnews.com, nama Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Satya Widya Yudha sempat disebut tepat menggantikan Arcandra.

Pernyataan tersebut diungkapkan rekan satu partai Satya, Fadel Muhammad.

"Satya itu bagus, dia kan termasuk yang digadang-gadang silakan saja tidak apa-apa," kata Fadel.

Fadel menilai, selain Satya masih ada anggota Komisi VII lainnya yang berpotensi untuk menggantikan Arcandra menjadi menteri. Hanya saja, Fadel menyerahkan keputusan tersebut kepada presiden.

Adapun Satya, kepada wartawan saat ditanya soal kemungkinan tersebut, tidak jelas menjawab kesiapannya jika ditunjuk.

"Janganlah. Jangan saya. Kan begini, sesuatu yang belum terjadi kan tidak perlu dijawab," kata Satya kepada wartawan di komplek parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/8/2016).

"Soal pengganti, kita serahkan kepada presiden," sambungnya.

Kompas TV Drama Status Kewarganegaraan Arcandra
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com