JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo membantah diminta mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar untuk membongkar mafia migas di kementerian itu. Menurut Agus, kedatangan Arcandra beberapa waktu lalu ke KPK hanya untuk perkenalan sebagai menteri baru.
"Melaporkan sih tidak, seolah-olah sudah membawa dokumen. Beliau datang, saya melihatnya sebagai sebuah courtesy call," ujar Agus di gedung KPK, Jakarta, Rabu (17/8/2016).
Agus menganggap wajar jika Arcandra ingin beramah tamah dengan banyak pihak selaku pejabat baru. Dalam pertemuan itu, kata dia, Arcandra menyatakan bahwa ia ingin jadi menteri yang akuntabel.
(Baca: Revisi UU Migas hingga Izin Ekspor Freeport, Ini Perjalanan Arcandra dalam 20 Hari)
"Tapi yang tersebar itu kan, mau membongkar ini, mau membawa data. Komitmen dia untuk ke depannya akuntabel," kata Agus.
Sempat beredar pesan berantai yang menyatakan bahwa Arcandra meminta KPK masuk ke Kementerian ESDM dan membongkar kebobrokan di dalamnya. Saat itu, Arcandra mengaku hanya bersilaturahim dengan KPK.
Arcandra mengaku ingin membenahi sektor ESDM, terutama soal transparansi. Namun, diduga ada pembicaraan khusus di balik pertemuan itu.
Pengaduan Arcandra ke KPK pun dikaitkan dengan beredarnya isu kewarganegaraan ganda yang membuatnya dicopot dari jabatan menteri.