Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nestapa Gloria

Kompas.com - 16/08/2016, 16:30 WIB

KOMPAS - Senin (15/8/2016), Gloria Natapradja Hamel hanya berdiam di asrama PP PON, Cibubur, Depok, Jawa Barat, saat 67 temannya dikukuhkan sebagai anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Ke-71 Republik Indonesia oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Kompleks Istana. Dia tidak ikut dikukuhkan karena dinilai bukan warga negara Indonesia.

Dalam surat yang diterbitkan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia tanggal 15 Agustus 2016 dan ditandatangani Tehna Bana Sitepu atas nama Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum disebutkan, Gloria lahir di Jakarta, 1 Januari 2000, mempunyai paspor Perancis yang berlaku hingga 20 Februari 2019 dan pemegang kartu izin tinggal tetap yang berlaku sampai 18 Juli 2021.

(Baca: Menpora Pastikan Gloria Tidak Bergabung Paskibraka, tetapi Diundang Ikut Upacara di Istana)

Gloria dinilai bukan WNI. Orangtuanya, Didier Andre Aguste Hamel (WN Perancis) dan Ira Hartini, tidak pernah mendaftarkan Gloria untuk memperoleh kewarganegaraan Indonesia sesuai Pasal 41 UU Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan RI.

"Dalam UU No 12/2006 jelas dikatakan, kewarganegaraan Indonesia seseorang itu hilang jika mempunyai paspor negara lain. Gloria punya paspor (Perancis). Kami harus taat UU," kata Kepala Staf Garnisun 1/Jakarta Brigadir Jenderal (TNI) Joshua Pandit Sembiring seusai pengukuhan Paskibraka di Istana Negara, Jakarta, Senin siang.

Proses seleksi

Disesalkan, ini baru diungkap menjelang pengukuhan Gloria sebagai anggota Paskibraka setelah lolos seleksi dan berlatih berbulan-bulan.

Kerja keras siswi SMA Islam Dian Didaktika, Depok, itu menjadi anggota Paskibraka pun lindap. Padahal, remaja 16 tahun itu mengikuti semua proses seleksi sejak tingkat kabupaten/kota hingga provinsi sampai terpilih menjadi anggota Paskibraka HUT Ke-71 RI yang diajukan Kementerian Pemuda dan Olahraga.

Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrowi mengatakan, Kemenkumham sudah mengeluarkan surat yang menyatakan Gloria adalah WNA. Nahrowi menjelaskan, proses seleksi di tingkat kabupaten/kota tidak terpantau oleh Kemenpora. (INA/NTA/SON)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 16 Agustus 2016, di halaman 1 dengan judul "Arcandra Tak Mudah Dimintai Keterangan".

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com