Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Infrastruktur yang Dibangun Selama Dua Tahun Jokowi-JK

Kompas.com - 16/08/2016, 14:45 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Di awal memerintah, Presiden Joko Widodo berkomitmen membangun infrastruktur di Indonesia.

Seakan tak mau ingkar janji, Jokowi membeberkan sejumlah infrastruktur yang dibangun di dua tahun masa pemerintahannya. Infrastruktur digenjot untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

"Dalam dua tahun terakhir, pemerintah telah mempercepat pembangunan jalan nasional sepanjang 2.225 kilometer, jalan tol sepanjang 132 kilometer dan jembatan sepanjang 16.246 meter atau 160 jembatan," ujar Jokowi saat pidato kenegaraan Presiden dalam rangka HUT ke-71 RI pada sidang bersama DPR RI dan DPD RI di Gedung Kura-Kura, Senayan, Selasa (16/8/2016).

Tahun 2016 ini, target pembangunan jalan nasional, yakni sepanjang 703 kilometer dan jembatan sepanjang lebih dari 8.452 meter.

(Baca: Pusat-Daerah Sepakat Integrasikan Pembangunan Infrastruktur Maritim dalam Satu "Roadmap")

Jokowi mengatakan, di pemerintahannya, kereta api bukan hanya milik Pulau Jawa. Tapi juga ada di Pulau Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.

Tahun 2015 lalu, pemerintah telah membangun jalur rel kereta api sepanjang 179,33 kilometer spoor.

Sementara, target yang harus diselesaikan pada tahun 2016 ini yakni sepanjang 271,5 kilometer spoor. Target itu sedang dalam proses realisasi.

Selain itu, pemerintah juga sedang membangun kereta untuk transportasi perkotaan. Misalnya Mass Rapid Transit (MRT), Light Rail Train (LRT) dan commuter line.

Untuk program Tol Laut, Jokowi juga mengklaim berjalan baik. Pemerintah telah menetapkan 24 pelabuhan sebagai Simpul Jalur Tol Laut.

Sebagai pendukung, turut dibangun 47 pelabuhan nonkomersil. Sebanyak 41 pelabuhan sedang dalam pembangunan.

"Target pemerintah adalah sudah terbangun 100 pelabuhan pada 2019. Pemerintah juga akan menyiapkan kapal-kapalnya, yaitu sebanyak 3 kapal pada 2015 dan 30 kapal ditargetkan pada 2016. Ini untuk mewujudkan gagasan kita menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia," ujar Jokowi.

Di sektor penerbangan, Jokowi juga mengklaim mempercepat pembangunannya. Tahun 2016, sebanyak sembilan bandara dikembangkan sehingga memiliki standar yang lebih tinggi.

(Baca: Jokowi Dorong Pembangunan Infrastruktur Bukan dari Uang APBN)

Sebanyak enam bandara di antaranya resmi beroperasi. Tentang penyediaan listrik, Jokowi mengaku, masih komitmen pada program 35.000 megawatt. Jokowi mengaku, lebih cermat dan teliti agar program itu terlaksana dengan baik.

"Kami ingin memastikan program ini terlaksana dengan lancar dan dapat mencapai target rasio elektrifikasi 100 persen pada 2019. Ketika itu terjadi, Indonesia akan bebas dari byar pet," ujar Jokowi.

Kompas TV BUMN Infrastruktur Penerima Modal Terbesar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com