KOMPAS.com - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja Mekkah, Arab Saudi, mencapai kesepakatan dengan Maktab (pemangku kepentingan Arab Saudi) terkait proses pengiriman jemaah haji ke Arafah, Musdalifah, dan Mina (Armina).
Kesepakatan dilakukan sehingga seluruh jemaah dapat terlayani dengan baik.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Daerah Kerja Mekkah, Arsyad Hidayat seusai menghadiri pertemuan koordinasi terkait teknis pelayanan jemaah antara Sektor 7 Mekah dan Maktab pada Minggu malam waktu Arab Saudi.
"Mereka menggunakan sistem shuttle bus atau bolak balik. Artinya jemaah jangan takut tidak terangkut saat pemberangkatan ke Arafah sehingga berdesak-desakan," kata Arsyad.
Arsyad Hidayat menggarisbawahi keperluan sosialisasi hal itu, karena jemaah terkadang terburu-buru dan berdesak-desakan.
Selain masalah pemberangkatan ke Arafah dan Mina, pada kesempatan itu juga dibahas terkait tanazul atau jemaah yang tidak tergabung dalam kelompoknya karena satu dan lain hal.
Dibahas pula upaya untuk memastikan jemaah mematuhi jadwal melempar jumrah yang telah ditetapkan.
Kedua belah pihak juga sepakat bahwa jemaah bertanggung jawab secara penuh atas barang-barangnya jika kelebihan beban. Jatah yang diizinkan untuk koper besar jemaah adalah 30 kilogram.
Jemaah gelombang pertama akan mulai memasuki Mekkah pada 17 atau 18 Agustus seusai menyelesaikan rangkaian Arbain--shalat wajib 40 rakaat tanpa putus di Masjid Nabawi.
Kelompok terbang (kloter) pertama yang akan tiba di Mekkah adalah Kloter PDG 01 dari Padang. Sekitar 444 jemaah akan tiba pada menjelang tengah malam 18 Agustus dan ditempatkan di pemondokan 101 Sektor Satu.
(Gusti NC Aryani/ant)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.