JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, tantangan yang dihadapi Kepolisian RI dari waktu ke waktu kian meningkat.
Oleh karena itu, dibutuhkan sosok pimpinan Polri yang tangguh dan dapat memimpin anggota dengan baik.
Kalla mengatakan, jenis-jenis kejahatan yang diselesaikan polisi pada jaman dulu relatif lebih mudah, seperti pencurian, perampokan atau penipuan.
Saat ini, kejahatan semacam itu masih terjadi, namun dengan bentuk yang lebih canggih.
"Hari ini kejahatan bukan hanya pencurian perampokan dan penipuan, kejahatan cyber, kejahatan yang lebih pintar dari sebelumnya. Semalam saya melihat bagaimana diskusi diracun atau tidak di sebuah restoran ini jelas beda pada zaman dulu," kata Kalla ,saat menghadiri peluncuran buku biografi "Jenderal RS Soekanto", di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Kamis (11/8/2016).
"Mungkin jaman dulu digertak sedikit pelakunya selesai. Kalau sekarang metode ilmiah lah yang menentukan itu," lanjut dia.
Kalla mengaku kagum dengan capaian Soekanto dalam memimpin Polri.
Menurut dia, tugas Soekanto tidak mudah karena dia merupakan perintis organisasi Polri sekaligus peletak dasar organisasi yang modern serta membina anggota dengan baik.
"Tentu kita sadari bahwa Kepolisian RI itu dalam bentuk yang lebih sederhana dari sekarang ini. Tapi juga disadari bahwa tugas polisi melindungi dan mengayomi melayani tentu berbeda pada 70 tahun lalu dibanding sekarang," ujar dia.
Hal yang telah dicapai Soekanto, kata Kalla, menjadi tantangan tersendiri bagi penerusnya.
Apalagi, jika dibandingkan dengan masa jabatan Soekanto yang saat itu mencapai 14 tahun.
Sementara, masa jabatan Kapolri saat ini relatif lebih singkat yaitu antara 2-3 tahun.
"Tentu merupakan suatu kepemimpinan yang lebih besar dan lebih luas dibanding masa lalu. Namun tentunya semua pelopor pendiri perintis tentu mempunyai semangat yang berbeda," kata dia.
Kalla menambahkan, Soekanto berhasil meletakkan dasar tindakan Polri yaitu Tribrata dan Catur Prasetya.
Ia berharap, dasar yang telah diletakkan dapat terus diamalkan oleh seluruh personel Polri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.