NUSA DUA, KOMPAS.com – Mahkamah Konstitusi (MK) Republik Indonesia bersama-sama Azerbaijan dan Korea Selatan akan melakukan sinergi pada 2017 mendatang. Ketiga negara tersebut ditunjuk Association of Asian Consitutional Court and Equivalent Institutions (AACC) untuk berkontribusi pada pertemuan Biro World Conference on Constitutional Justice (WCCJ) di Lithuania.
"Sudah sepakat saat pertemuan para Ketua MK se-Asia—Board of Members Meeting (BoMM) AACC—barusan bawa tiga negara ini akan mendapatkan tugas," ujar Ketua MK Indonesia Arief Hidayat, Rabu (10/8/2016).
Tugas yang dimaksud Arief adalah bentuk kontribusi anggota AACC pada Konferensi Hakim Konstitusi Dunia ke-4 yang diagendakan pada September 2017. Total, ada tiga kontribusi yang akan diberikan.
Tugas-tugas itu meliputi penyediaan key note speaker, moderator, dan juga reporter. Putusan forum menghasilkan bahwa key note speaker akan diwakilkan oleh Ketua MK Korea Selatan Han Chul Park, moderator oleh perwakilan dari Azerbaijan, dan reporter oleh Hakim MK asal Indonesia Maria Farida Indrati.
Ditemui secara terpisah, Han Chul Park menuturkan bahwa dirinyia siap ditugaskan menjadi key note speech pada WCCJ 2017.
"Kami sudah punya pengalaman. Pada 2014, kebetulan Korea Sealatan yang menjadi penyelenggara Kongres ke-3 WWCJ di Lithuania. Saat itu acara tersebut dihadiri oleh 92 negara dan 310 delegasi sedunia," ujarnya.
Lebih jauh dia melanjutkan bahwa acara tersebut berjalan lancar. Dengan pengalaman itu, dia merasa lebih siap mengemban tugas sebagai key note speech.
Untuk bahasan yang akan diuraikannya nanti, Han Chul Park berencana membicarakan hak asasi manusia dan hak demokrasi.
Komentar lain dituturkan oleh Maria, yang akan mengemban tugas sebagai reporter atau penanggung jawab laporan saat Kongres ke-4 WCCJ berlangsung. Ditemui seusai pertemuan BoMM, Maria bercerita alasan dirinya ditunjuk.
"Tadi itu, secara tiba-tiba Afghanistan meminta dan mengusulkan reporter akan diembankan kepada Indonesia dan delegasi perempuan. Lalu Pak Ketua (MK Indonesia) langsung menunjuk saya," ujar Maria.
Untuk persiapan, Maria mengaku dirinya belum terbayang karena putusan tersebut datang secara spontan.
"Akan tetapi, kalau ditanyakan siap atau tidak, ya harus siap," ujarnya kembali.